Ekstra Part 3

2.3K 168 2
                                    

Harap Vote terlebih dahulu sebelum membaca!

Jangan lupa untuk komen sebanyak banyaknya yaaa.

Happy Reading

~Buruan Nikah Ektra Part 3~


"Kita udah kaya orang nggak punya rumah ya? Dari baru nikah sampai sekarang kerjaannya cuma pindah sana pindah sini."

Zain terkekeh mendengar penuturan Shanas--yang berdiri disampingnya sambil memegang koper kecil miliknya--kala sampai didepan rumah milik keluarga Zain.

"Namanya juga pengantin baru, sebelum memulai semuanya berdua kita harus berlaku adil dulu sama orangtua." Kata Zain. Dia menggenggam tangan Shanas menuntun masuk kedalam rumahnya-ralat orangtuanya.

"Assalamualaikum," ucap Zain. Tidak lama ada yang menyahuti ucapannya itu dari tangga. "Waalaikumsalam." Jawab Zidan sambil tersenyum kepada Shanas, kakak iparnya. Sedangkan kepada Zain, Zidan biasa-biasa aja menunjukkan ekspresi wajahnya.

"Baru sampai ya, Mbak Shanas?" Tanya Zidan berbasa-basi sambil menjabat tangan Shanas. "Iya, kita baru aja sampai." Balas Shanas ramah. Walau Shanas tau Zidan hanya basa-basi apa salahnya untuk membalas dengan ramah.

Zidan berjalan kesisi Zain dan berbisik. "Katanya mbak Shanas galak plus jutek, apaan tuh! Buktinya sekarang dia ramah banget." Setelah itu Zidan menjauhkan diri dari Zain yang tengah menatapnya sambil membatin.

"Oh ya, ayo Mbak Shanas duduk, pasti capek kan berdiri terus disini?" Shanas hanya mengangguk.

Dia dan Zain pun duduk di sofa ruang keluarga rumah Inayah. "Mamah kemana Zi?" Tanya Zain saat melihat Inayah tidak menyambut kedatangannya.

"Di taman belakang deh. Biasa lagi siram tanaman, kan sekarang tuh lagi rame-ramenya berkebun." Ujar Zidan.

"Panggilin sana, emang nggak kangen apa sama anak dan menantunya?"

Zidan menuruti perintah Zain untuk memanggil Inayah di halaman samping.

Tidak lama Inayah datang yang ternyata sedang bersama Anggun-istri Zefri-yang sedang hamil besar. "Ya ampun, ternyata anak sama menantu Mamah udah datang. Hadeh Mamah sampai lupa buat sambut kalian karena keasikan sama tanaman Mamah." Ujar Inayah sambil menghampiri Shanas dan Zain. Setelah itu Inayah duduk disalah satu sofa yang diikuti oleh Anggun.

"Assalamualaikum, Mah." Ucap Shanas dan Zain bersamaan sambil mencium punggung tangan Inayah. "Waalaikumsalam. Kabar kalian baik semua kan?"

Pengantin baru itu mengangguk secara serempak. "Alhamdulillah baik, Mah."

Shanas beralih ke Anggun dan bersalaman. "Apa kabar, Mbak?" Tanya Shanas kepada Anggun yang sekarang menjadi kakak iparnya. Anggun tersenyum. "Alhamdulillah baik."

"Dedeknya baik juga kan, Mbak?"

"Iya baik. Kebetulan kemarin baru aja periksa." Shanas menanggapi dengan senyuman.

"Oh iya, mau pada minum apa?" Tanya Inayah. Zain langsung menyahuti. "Zain nggak usah Mah. Tapi kalo Shanas...kamu jus jeruk mau kan?" Tanya Zain sambil menatap Shanas. "Boleh deh." Jawab Shanas sedikit sungkan.

Inayah pun langsung memanggil pembantunya untuk membuat minum untuk menantu barunya itu.

Kedatangan Zain dan Shanas memang sangat dia tunggu-tunggu, sebab Inayah udah kangen dengan keduanya.

"Papah belum pulang ya Mah?" Kali ini Shanas yang bertanya.

"Kalo jam segini belum, paling nanti pas mau jam makan malam."

Get Married Now!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang