Harap Vote terlebih dahulu sebelum membaca!
Jangan lupa komen sebanyak banyaknya.
Happy Reading
~Buruan Nikah~
"Kalo gitu mau pulang bareng saya?"
Secepat kilat Shanas menoleh kearah samping dan betapa kagetnya dia saat melihat siapa yang tadi mengajaknya untuk pulang bareng.
G-gue nggak lagi halu atau berkhayal kan? Ini beneran dia?
Mengerjap dengan gerakan lamban, Shanas merasa bahwa dunianya tiba-tiba berhenti. Cukup lama dia memandangi setiap inci wajah dari orang didepannya.
"Gimana, mau pulang bareng?" Orang itu mengulang pertanyaannya hingga membuat Shanas akhirnya kembali kepada dunianya.
Shanas masih tidak menyangka bahwa orang yang berada didepannya adalah Zain. Seseorang itu memang benar Zain yang hari ini datang ke kantor Deka untuk mengucapkan selamat atas posisi yang diduduki sekarang.
Gadis itu masih diam seribu bahasa tanpa menjawab pertanyaan Zain, walaupun Zain sedang menunggu jawaban dari Shanas.
"Hujannya masih deras, terus juga awannya makin Hitam. Kemungkinan kecil kalo bakal reda sekarang juga," Zain berucap sambil mendongakkan kepalanya menatap awan hitam yang melayang diatas sana. "Kalo pun nunggu, itu juga bisa sampai malam. Emang mau tetap disini sampai malam, sendirian lagi?" Anggap aja Zain sedang memberi kode kepada Shanas agar mengiyakan ajakannya.
Zain kali ini memberanikan diri menatap bola hitam dibalik kelopak mata yang dihiasi oleh bulu mata yang sangat lentik milik Shanas. Mungkin karena sudah lama tidak menyapa atau bercengkrama seperti dulu, Zain merasakan bahwa Shanas semakin cantik. Oh tunggu, dia bukan sedang menggombal tapi karena ini memang fakta dan valid.
"Nas?" Zain memanggil nama gadis itu hingga Shanas terperanjat melihat bibir yang diam-diam dia kagumi itu membuka suara.
"Hah?" Tanya Shanas linglung. Dia masih belum sadar sepenuhnya dari dunianya itu.
"Jadi gimana, mau pulang bareng supaya nggak kemalaman?"
Tanpa banyak berpikir panjang, Shanas langsung mengangguk antusias. "I-iya m-mau." Ada rasa sedikit malu, tapi Shanas mencoba menapik rasa malunya. Lagi pula dia tidak boleh melewatkan kesempatan yang mungkin saja tidak akan pernah datang lagi untuk kedua kalinya.
Zain dibuat gemas melihat wajah ceria Shanas walau tidak terlalu ketara, tapi dia bisa melihatnya bahwa Shanas terlihat sangat senang saat mengucapkan kata iya walaupun dengan terbata-bata karena gugup.
"Tapi saya nggak bawa payung, gapapa kan kalo pake jas buat nutupin kepala?" Ujar Zain seraya melepaskan jas mahalnya.
"Emang gapapa jas nya basah?" Sebisa mungkin Shanas menutupi rasa gugup serta senangnya agar terlihat biasa-biasa saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Get Married Now!
ChickLit♥JANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA♥ Story 2 ✨Cover by Me (♥³♥) Menikah? Semua orang juga pasti ingin, siapa sih yang nggak ingin menikah, punya rumah tangga, ada yang nafkahi bagi istri, ada yang mengurusi bagi suami, ada teman bobo, ada--bany...