Bab 44

283 26 9
                                    

Happy reading beans💕

***

Jam 07 : 30 malam...

"Bal. Shella mana? kok dari tadi gak turun-turun? bentar lagi waktunya makan malam loh."

"Iqbal gak tau bunda, dari tadi kak Shella juga gak keluar kamar," ucap Iqbal sembari memainkan game online dihpnya.

"Yaudah sana panggil kakak kamu, ajakin makan malam," ucap Katrina yang diangguki oleh Iqbal.

"Iya bunda," ucap Iqbal lalu berjalan menaiki tangga menuju lantai 2 kamar Shella.

Tok.....tok....tok

"Kak....Kak...Kak Shella," panggil Iqbal sembari mengetuk-ngetuk pintu kamar Shella.

"Kak dipanggil bunda, disuruh makan katanya," ucap Iqbal lagi.

"SHELLA GK LAPER!" teriak Shella dari dalam kamar.

"Tumben? Ya pokoknya lo harus turun. bunda nungguin tuh," ucap Iqbal lagi.

"ENGGAK BAL, SHELLA GAK LAPER. Ihhh!" teriak Shella yang membuat Iqbal mulai berpikir untuk merencanakan sesuatu, karna tak biasanya Shella seperti itu.

"Kak, ada tante sinta tuh," ucap Iqbal lagi, namun Shella tak sama sekali tak bergeming atau membalas ucapan Iqbal.

"EH SI TONGTONG, MAU MAKAN ES KRIM LAGI YA. SINI ABANG ANTERIN KE DAPUR," teriak Iqbal yang sengaja membesarkan suaranya agar Shella bisa mendengarnya.

CEKLEK....

"Mana si Tongtong, enak aja malingin es krimnya Shella." sembari berlari menuruni tangga, tanpa mempedulikan Iqbal yang sedari tadi memanggilnya.

"Bunda Tongtong mana? Di dapur ya. wahh gak bisa di biarin," tanya Shella sembari berjalan kearah dapur.

"Tongtong?" tanya Katrina bingung.

"Fadli bunda, anaknya tante Sinta," jawab Iqbal sembari memasukkan kedua tangannya disaku celananya.

"Namanya bagus-bagus kok kamu panggil tongtong, gak boleh gitu ah," ucap Katrina menasehati.

"Ihh Fadli itu suka makan Es krim bunda, makanya Shella panggil tongtong," ucap Shella menjelaskan.

"Bukan bunda, tapi...." ucap Iqbal menggantung.

Flashback on...

Seorang anak kecil nan lucu menangis disudut rumah sembari berjongkok menyembunyikan kepala mungilnya disela-sela lengan kecilnya.

"Fadli kenapa?" tanya Shella yang kebetulan melewati sudut rumah tersebut.

Hiks...hiks...hiks....

"Lo Fadli kok nangis?" tanya Shella sembari jongkok dihadapan Fadli.

"Padli mau makan ec clim," ucap Fadli kecil sembari mengusap matanya yang berair dengan jari-jari kecilnya.

"Owhh Fadli mau makan es krim?" tanya Shella yang mendapat anggukan kecil dari Fadli.

"Ayo ke dapur!" ajak Shella yang membuat Fadli kecil menggeleng pelan.

"Kak. Penjual ec climnya itu dicupel malket, bukan di dapul," ucap Fadli menjelaskan.

"Kak Shella punya supermarket sendiri di dapur " ucap Shella sembari berusaha mengangkat Fadli agar dapat menggendongnya, tapi sayang bobot Fadli yang tak sesuai dengan umurnya membuat Shella kesusahan mengangkatnya.

Look At Me!!!                                            [Follow Sblm Membaca❤]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang