Bab 70

115 16 2
                                    

Happy reading beans💕

***

"Terus kenapa saya dipanggil pak?" tanya Andra penasaran, wajahnya terlihat sedikit panik.

"Maaf kan bapak sebelumnya, bapak terlambat mengabarkan informasi penting ini kepada kamu dan Pak Anto, guru yang ikut mengurus beasiswa kamu. Tapi dengan sangat terpaksa, bapak sudah mencabut beasiswa kamu untuk kuliah keluar negeri," ucap Bapak kepala sekolah yang membuat Andra seperti disambar petir disiang bolong, matanya melotot tak percaya, perlahan butiran air bening mulai bercucuran dari matanya.

"T-tapi kenapa pak? Saya rasa, semua prestasi yang saya berikan untuk mengharumkan nama sekolah, sudah lebih dari cukup membuat saya pantas mendapatkan beasiswa itu. Terus kenapa sekarang di cabut pak?"

"Bukan karna itu Andra. Semua orang tau kemampuan kamu, bahkan semua orang mengakui bahwa sebagian dari piala olimpiade adalah hasil dari kerja keras kamu. Tapi nak, kepintaran gak akan berarti kalau kamu gak punya attitude yang baik."

"M-maksud bapak apa? Attitude? Saya gak ngerti pak."

"Saya mendapat kabar bahwa beberapa hari yang lalu, kamu melakukan pembullyan terhadap salah satu siswi disini, dengan cara menyekapnya bahkan menyiksanya," penjelasan bapak kepala sekolah membuat Andra menggeleng-geleng.

"Bapak gak bisa seenaknya ya asal nuduh tanpa bukti!" ucap Andra mulai berapi-api, Andra berbalik menatap Arion dengan penuh harap agar mau membantunya.

"Ri. Lo tau gue orangnya gimana kan? Tolong jelasin ke Pak Abdul, kalau gue bu—"

"Kalau lo apa? Siswi kriminal?" jawab Arion sembari menghempaskan tangan Andra yang memegang lengannya dengan kasar.

"K-kok lo ngomong gitu sih sama gue?" tanya Andra dengan nada kecewa, sembari menatap wajah Arion yang memerah karna menahan emosi.

"Terus gue harus bilang apa setelah denger ini?" tanya Arion sembari memutar rekaman yang diambil secara diam-diam oleh Mila.

"Jadi di foto ini siapa aja selain lo?"

"Jawab! Mumpung gue masih nanya baik-baik."

"A-a-a-a—"

"Aaaa siapa si?"

"Andra sama T-tiara."

"Kak A-andra teman sekelas Kak Arion?"

"Terus dalangnya elo?"

"Terus siapa? Dan kenapa dia sampe mukulin bahkan nyekap Shella hampir semalaman?"

"Andra, karna Andra suka sama Arion."

"So?" tanya Arion yang membuat kaki Andra kehilangan kekuatan untuk menopang tubuhnya sendiri. Seluruh badan Andra mulai bergetar takut. Air matanya mulai tak bisa ia kontrol, bercucuran tanpa kendali. Andra terduduk dengan air mata yang membanjiri pipinya.

Bayangan masa depan nya yang cerah, universitas tujuannya, impiannya kini berlarian menjauh dari genggamannya.

'Gue gak bisa biarin ini, gue gamau usaha gue sia-sia cuman karna masalah kecil ini!' batin Andra menyemangati dirinya sendiri lalu berdiri berusaha menguatkan pijakannya, meskipun kaki nya sedang bergetar hebat.

Andra berjalan mendekat kearah kursi, untuk membantunya berdiri tegap. Setelah menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya pelan, Andra kembali berucap.

"Tapi kenapa beasiswa saya menjadi hukumannya pak?" tanya Andra sembari mempererat pegangannya pada kursi.

"Karna... Karna donatur utama untuk beasiswa kamu adalah orang tua siswa yang sudah kamu bully. Mereka menginginkan ini, karna kecewa dengan kelakuan kamu."

Look At Me!!!                                            [Follow Sblm Membaca❤]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang