Bab 75

83 10 1
                                    

Happy reading beans💕

***

POV SHELLY

Setelah mengantar Shella ke kelasnya, Shelly berjalan kearah tangga tapi bukan kearah kelasnya melainkan kearah atap sekolah. Ia ingin kembali mengenang kenangan saat hidupnya dipenuhi dengan kesedihan.

Shelly yang nakal, Shelly si anak kriminal yang suka mencari masalah. Untuk terakhir kalinya, Shelly ingin mengenang itu semua sebelum membuka lembaran baru untuk hidupnya. Agar rasa syukur atas segala rencana tuhan untuk dirinya semakin besar.

Shelly duduk di salah satu sofa yang sudah lapuk dan karatan, sofa yang digunakan khusus untuk siswa-siswi yang membolos pada saat jam pelajaran.

Shelly menengadahkan kepalanya ke langit. Ingatannya kembali disaat Shelly memutuskan untuk merubah dirinya menjadi pribadi yang buruk untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang Mentari.

Mulai dari ke club malam, minum-minuman alkohol yang berakhir dengan pingsannya Shelly di meja bar karna tak kuat menahan sakit kepalanya setelah meminum alkohol dengan 5 kali tegukan.

Jika saja tak ada ke 3 sahabatnya, mungkin Shelly akan dibawa ke kamar hotel oleh seorang pria yang sudah berumur. Jika Uus tidak sengaja melihat dirinya di bopong dalam keadaan mabuk, ntah apa yang akan terjadi malam itu. Mendengar cerita dari teman-temannya membuat Shelly trauma dan tak berani menyentuh bahkan menatap langsung minuman memabukkan tersebut, karna itu akan membuat tubuh Shelly dingin dan bergetar tak terkendali.

Setelah cara tersebut tak berhasil, Shelly mencari cara lain yang berakhir dengan gelar 'Shelly si siswi kriminal'.

Membully, memalak dan memukul siswa-siswi yang menganggu nya sudah menjadi rutinitas Shelly setiap hari nya dan keluar masuk BK sudah menjadi keharusan untuk Shelly dan Teman-temannya.

Padahal yang berbuat hanya Shelly, tapi yang dihukum mereka semua. Itu membuat Shelly bingung, lalu akhirnya bertanya.

"Lo kenapa pada mau ikut di hukum sih? Lo pada kan gak ngapa-ngapain?"

"Ini namanya solidaritas, El," jawab mereka bertiga membuat Shelly sedikit terenyuh.

Setelah berkali-kali dipanggil keruang BK dengan ancaman akan dikeluarkan dari sekolah dan menadapat surat panggilan, Mentari sama sekali tidak pernah datang. Malah asisten pribadinya yang menggantikan posisinya saat itu. Membuat Shelly muak dan kesal. Rasa dibuang, tak disayang dan tidak diperdulikan adalah rasa yang setiap hari dirasakan oleh Shelly.

5 kali surat dikeluarkan dari sekolah melayang untuknya, dan 5 kali pula Shelly selalu diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri di SMANTAG, dan itu semua tak luput dari bantuan Dana yang disalurkan oleh Mentari.

Guru BK lamanya, memang menggunakan kesalahan Shelly untuk memeras Mentari yang hanya ingin terima beres tanpa ingin menyelesaikan masalahnya secara kekeluargaan. Yang berakhir dengan pemecatannya secara tidak terhormat.

Setelah mengingat masa-masa sekolahnya yang dipenuhi dengan lika-liku masalah. Shelly kembali mengingat hari ulang tahun nya, hari spesial yang hanya dirinya dan sebatang lilin yang merayakannya.

Ulang tahun menyedihkan, yang setiap tahunnya membuat Shelly terpuruk dengan kesedihan. Tanpa kado, dan tanpa nyanyian yang harusnya ia dengarkan seperti ulang tahun pada umumnya, membuat Shelly menjadi anak yang pemurung dan penyendiri.

Tapi setelah bertemu dengan ketiga sahabatnya, hidup Shelly berangsur-angsur berwarna yang diisi dengan tawa kebahagiaan. Ulang tahun yang dulunya hanya dia dan sebatang lilin, kini ada sahabatnya yang ikut merayakan ulang tahunnya dengan berbagai jenis kado, tawa dan nyanyian, membuat Shelly sangat menikmati ulang tahun sederhana tersebut.

Look At Me!!!                                            [Follow Sblm Membaca❤]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang