Bab 03

1.2K 87 1
                                    

Hola....Holaaaaa ^^
Absen readers dulu yuk, siapa aja nih yang masih baca cerita ini. Hehehe...

Happy reading beans💕

***

"Kakak udah lewatin tangganya tuh, ruangan kepsek ada di lantai 2." teriak Shella saat sadar Arion melewati tangga yang mengarah ke ruangan kepala sekolahnya.

"Kakak kelas berapa si?" tanyanya sembari menatap Arion dari samping.

"12."

Setelah menjawab, Arion mempercepat langkahnya agar segera sampai di ruangan kepala sekolah, sehingga dirinya tidak perlu berlama-lama berada di samping gadis se cerewet Shella.

"Mm....Kak Arion anak pindahan ya? Dari mana kak? Eh... kak kalau udah sampe diujung tangga, belok kiri ya," tanya Shella sekaligus menunjukkan jalan kepada Arion.

Mendengar itu, Arion berjalan ke arah kiri sesuai instruksi Shella, tanpa membaca papan petunjuk yang sudah tertempel disetiap ruangan.

"Kak jawab dong pertanyaan Shella," ucap shella sedikit mendesak agar arion menjawab pertanyaannya.

"Jerman."

"Terus kenapa kakak pindah ke Ja,-" ucap Shella terhenti ketika Arion berbalik menatapnya dengan tatapan yang dingin, tajam, dan menusuk dan itu membuat Shella tak bisa lagi melanjutkan ucapannya karna merasa sangat........





















































.

GUGUP' ia. Shella merasa gugup sekaligus senang secara bersamaan.

Jantung Shella pake senam segala lagi. Udah dong gak usah norak, kayak ga pernah liat orang ganteng aja.

"Udah nanyanya?" tanya Arion yang langsung menghentikan perdebatan kecil antar Shella dan jantungnya.

Shella mengangguk kecil.

"Gausah nanya lagi, bisa?" Shella lagi-lagi mengangguk, lalu menutup mulutnya rapat-rapat.

10 menit kemudian....

"Ini kemana lagi?" tanya Arion yang merasa sedang mengelilingi keseluruhan SMANTAG. Namun tak kunjung menemukan ruangan kepala sekolah.

Shella menunjuk salah satu ruangan tanpa mengeluarkan suaranya.

Merasa tidak ada jawaban, Arion membalikkan badannya lalu menatap Shella yang sedari tadi menunjuk salah satu ruangan yang tak jauh dari tempat mereka berdiri saat ini.

"Kok gak ngomong?"

"Sengaja, biar shella ga banyak nanya."

"Yaudah lo boleh ngomong, tapi ga boleh nanya," ucap Arion dengan tatapan jengahnya.

"Itu... ruangannya." tunjuk Shella kearah salah satu ruangan yang berada di dekat tangga.

Mata Arion menyipit, Arion meneliti setiap inci ruangan tersebut. sadar tak sadar Arion merasa sudah melewati tempat itu sebelumnya. Setelah berpikir beberapa saat, tiba-tiba Arion merasa emosinya tiba-tiba naik sampai ke ubun-ubun.

Arion membalikkan badannya untuk menatap gadis yang mungkin sedang mengerjai dirinya saat ini. dengan wajah yang terlihat begitu dingin tanpa ekspresi, Arion menatap Shella.

"Kenapa lo gak bilang, ruanganya ada di sebelah kanan?" tanya Arion berusaha merendahkan suaranya, tapi entah mengapa itu malah membuat Shella takut dan merasa dalam keadaan mencekam, dan itu membuatnya grogi sekaligus berkeringat dingin.

Look At Me!!!                                            [Follow Sblm Membaca❤]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang