Happy reading beans💕
***
"Shell?"
"SHELLA!!" pekik seorang cowo setelah melihat wajah pucat dengan darah yang memenuhi wajah dan baju Shella.
"K-kak Arion," panggil Shella dengan suara parau, lalu memasang wajah memelasnya ke arah Arion.
"Kak Arion tolong Shella," ucap Shella dengan suara berbisik, sangat pelan membuat Arion dengan sigap memeluk tubuh Shella yang bergetar.
"Maaf, maafin gue," ucap Arion dengan suara yang juga ikut bergetar.
"Kak. S-Shella takut disini sendirian." sembari mempererat pelukannya pada pinggang Arion.
"Gue bakal bawa lo pergi dari sini." sembari mengambil tas yang tergeletak tak jauh dari tempat Shella, lalu mengangkat tubuh Shella ala bridal style.
"Shell," panggil Arion dengan suara yang bergetar saat mata Shella sayup-sayup mulai tertutup.
"Sayang, sayang kita bakal sampe kerumah sakit, jadi sebelum itu lo jangan tutup mata ya," ucap Arion sembari berlari kearah mobilnya yang terparkir diluar sekolah.
Sedikit demi sedikit Shella berusaha membuka matanya, meskipun terasa berat. Ia hanya ingin menunjukkan kepada Arion, kalau dia baik-baik saja.
"She-Shella gak papa kak." sembari membentuk lengkungan kecil disudut bibirnya yang memutih.
Arion bingung ingin menunjukkan ekspresinya seperti apa, antara lega, kaget, dan takut karna melihat pipi Shella yang mememar dengan pelipis yang mengeluarkan darah segar sampai membuat baju Shella di penuhi darah yang sudah mengering.
"Bertahan ya sayang, sebentar lagi kita sampai dirumah sakit," ucap Arion sembari mencium kening Shella, lalu dengan hati-hati Arion menyandarkan tubuh Shella di kursi samping kemudi lalu memasangkannya sealtbelt.
•
Arion menunggu diluar ruangan saat Shella sedang diperiksa oleh dokter, pikirannya kini melayang ntah kemana. Rasa takut dan khawatir masih saja menguasai dirinya, berulang kali Arion mengacak kasar rambutnya sekedar menghilangkan rasa takutnya. Namun hasil nya tetap sama, sama-sama tidak mengurangi rasa khawatirnya.
Setelah menelpon keluarga Shella, memberitahu keadaan Shella saat ini. Arion sama sekali tak bisa tenang. Sedari tadi ia hanya mondar-mandir tak jelas didepan pintu ruangan Shella.
Kekhawatirannya kini setelah keadaan Shella adalah 'Bagaimana, jika orang tua Shella kecewa padanya. Kecewa karna tidak bisa menjaga Shella dengan baik dan tidak akan merestui hubungan mereka' memikirkan nya saja membuat Arion ingin hilang dari bumi saat itu juga.
Setelah 15 menit menunggu sembari menunduk, memikirkan hal apa saja yang bisa terjadi setelah orang tua Shella datang. Dan dari kejauhan Arion melihat Tuan Dev, Katrina, dan Iqbal berjalan kearahnya dengan wajah khawatir dan terburu-buru.
"Nak Arion sekarang keadaanya Shella gimana?" tanya Katrina sembari mendekat kearah Arion.
"Arion belum tau bunda. Shella masih diperiksa sama dokter," jawab Arion dengan nada lemah.
Paham dengan wajah cemas dan takut Arion, Katrina menarik bahu Arion lalu memeluknya.
"Makasih Arion, bunda gak tau gimana caranya harus berterima kasih sama kamu."
"T-tapi ini salah Arion bunda, Arion gak bisa jagain Shella. Maafin Arion."
"Ini bukan salah kamu nak, gak ada yang tau Shella bakal kayak gini pas mau ketemu sama gurunya," jelas Katrina sembari mengusap-ngusap bahu Arion dengan senyumnya, meskipun tak bisa menutupi wajah khawatirnya, diikuti dengan tepukan pelan Tuan Dev di bahu Arion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Look At Me!!! [Follow Sblm Membaca❤]
Novela JuvenilSalah satu bentuk pembodohan diri adalah disaat aku tau kamu sedang menjaga hati untuk orang lain, sedangkan aku masih saja setia mencintaimu dari jarak dekat. *** "Kakak tau hal apa yang paling menyakitkan saat kita sedang merasa bahagia?" tanya Sh...