Bab 73

87 11 1
                                    

Happy reading beans💕

***
Keesokan harinya
09:45 Malam

Dikamar Shella...

Saat ini Shella dan Shelly tidur berhadap-hadapan di kasur yang sama.

"Shell gue ijin tidur disini ya, kamar gue masih direnovasi."

"Ih apaan si Kak, Shella seneng tau bisa tidur bareng sama Kak Shelly, Sambil cerita-cerita gini. Ntar kalau kamar Kak Shelly udah selesai di renov kita sesekali tidur bareng lagi ya?" ajak Shella yang langsung mendapat anggukan semangat dari Shelly.

"Tadi lo gak anter Arion pulang?"

"Maunya gitu, tapi dianya gamau dianterin sampe depan. Takut Shella masuk angin katanya."

"Lo hebat juga ya, bisa luluhin hati Arion yang sebeku Gunung es di antartika, Gue kira dia manusia yang punya semua organ kecuali hati," ucap Shelly sembari bertawa terbahak-bahak.

"Luluhinnya juga penuh lika-liku kak. Banyak cobaanya. Hahaha...."

"Shell," panggil Shelly bangun lalu duduk bersila didepan Shella.

Shella juga melakukan hal yang sama, bangun dan duduk bersila dihadapan Shelly.

"Gue gak tau harus minta maaf dari mana. Gue tau salah gue lebih dari banyak, tapi gue mohon lo mau maafiin semua kesalahan yang udah gue lakuin buat lo." sembari tertunduk menyesal, Shelly mulai mengeluarkan isi hatinya kepada Shella.

Shella mendekat, lalu memeluk Shelly erat.

"Gapapa kak, Shella udah maafin sebelum Kak Shelly minta maaf. Semua kesalahan ini kita jadiin pelajaran sebelum melangkah ke kehidupan yang lebih baik, dan dari sini Kak Shelly juga harus buka lembaran baru, hari baru, dan menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya," ucap Shella sembari menepuk-nepuk punggung Shelly sayang.

"Dan juga, masalah Jessica," ucap Shelly yang langsung membuat Shella melepaskan pelukannya.

"Kakak kenal Kak Jessica?"

"Dia sahabat gue di Jerman. Maaf semua masalah yang terjadi sama lo, Arion, dan Jessica semua itu gara-gara gue. Gue yang ngebujuk Jessica biar datang kesini, dan buat lo sakit hati. Maafin gue," jelas Shelly sembari sesenggukan setelah menangis saat menceritakan semua kesalahannya pada Shella.

"Kak Shelly gak salah kok, semua ini udah jalannya. Coba kalau ceritanya gak gini, mungkin sampe sekarang Shella dan Kak Arion masih belum ada status. Lagi pula Shella sama Kak Jessica udah berteman baik kok, kita sering berkabar. Jadi Kak Shelly gak perlu merasa bersalah."

"Sama kayak masalah bullying Shella, kalau waktu itu kakak gak jahat sama Shella, terus kakak gak dicurigain sama Kak Arion dan diancam dikeluarin dari sekolah. Kakak gak akan pernah dateng kekantor Tante Mentari dan tau semua kebenarannya kan? Semua pasti sudah di rencana kan sama yang diatas, dan pasti ada hikmahnya. Jadi Kak Shelly gak perlu merasa bersalah untuk semua kesalahan yang sudah terjadi."

Shelly terdiam, rasa bersalah masih bergentayangan berlari-lari dipikirannya, tapi setelah mendengar setiap penjelasan Shella membuat Shelly sadar bahwa saat ini bukan saatnya untuk menyalahkan diri, tapi untuk bersyukur dan merubah diri menjadi pribadi yang lebih baik.

Shelly mengangkat pandangannya saat tangan Shella menyentuh punggung tangannya dengan lembut.

"Udah kak, jangan nangis. Yang berlalu, biarlah berlalu. Kita semua harus berjalan kedepan tanpa menatap kesalahan dimasa lalu. Dari pada mellow-melow gini, gimana kalau kita pergi keruangan itu?" ajak Shella yang membuat pandangan Shelly seketika menatap kearah ruangan yang ditunjuk oleh Shella.

Look At Me!!!                                            [Follow Sblm Membaca❤]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang