Bab 65

117 18 2
                                    

Happy reading beans💕

***

TING...TING...TING

"Pengumuman untuk siswa yang bernama Shelly anak 12IPS3, diharapkan segera datang ke ruangan kepala sekolah. Sekali lagi untuk siswi yang bernama Shelly anak 12IPS3, diharapkan segera datang ke ruangan kepala sekolah. Sekian terima kasih," ucap guru BK yang terdengar di seluruh penjuru sekolah. Sedangkan Shelly yang mendengar itu hanya bisa mendengus kesal, lalu berjalan kearah ruang kepala sekolah.

Ruangan kepala sekolah....

"Assalamualaikum," salam Shelly sesaat setelah membuka pintu ruangan kepala sekolah.

"Waalaikumsalam, ya silahkan masuk," ucap kepsek.

Saat Shelly ingin duduk, tak sengaja matanya menatap 2 siswa yang benar-benar ia kenali. Arion dan Iqbal.

'Ngapain tu anak berdua disini?' tanya Shelly membatin.

"Saya langsung ke intinya saja," ucap Pak Kepala Sekolah yang membuat Shelly seketika menatap lurus kearah beliau.

"Shelly saya benar-benar kecewa dengan perbuatan kamu kali ini, saya gak nyangka kamu akan bertindak sejauh ini."

"Maksud bapak?" tanya Shelly tak mengerti, sedangkan Iqbal dan Arion yang mendengar itu hanya bisa mendecih kesal.

"Kejadian tadi malam, Sungguh membuat bapak kecewa dengan perilaku dan tindakan kamu yang memukul bahkan mengurung Shella semalaman di ruang kelas," penjelasan Kepsek yang membuat Shelly menggeleng-geleng tak terima.

"Tapi bukan saya pak yang mukul bahkan ngurung Shella semalaman suntuk di kelas. Saya tau pak, saya emang murid kriminal bahkan murid yang gak diinginkan kehadirannya disekolah ini, tapi saya gak bakal nyekap anak orang demi kepuasan amarah saya pak!" ucap Shelly mulai kesal.

"Tapi semua bukti mengarah ke kamu nak," ucap Pak kepala Sekolah sembari memperlihatkan beberapa postingan negatif tentang Shella yang di publish oleh teman Shelly atas perintahnya, foto Shelly yang sedang mencoret-coret di mading yang berisi komentar negatif tentang mama Shella, bahkan foto saat Shelly mendoromg Shella, dan pesan suara yang terdengar sedang mengancam akan membully Shella.

Shelly diam, sembari menutup matanya pasrah.

"Oke pak, yang bapak tunjukin ke saya memang saya yang lakuin, tapi penyekapan ini bukan saya pak!" ucap Shelly sembari menggebrak meja.

"Maaf nak, kali ini bapak tidak bisa memaklumi perbuatan kamu, dan dengan sangat terpaksa kamu harus dikeluarkan dari sekolah."

"Tapi pak—"

"Maafkan bapak Shelly, ini sudah keputusan bapak. Silahkan keluar," ucap Kepsek yang membuat Shelly berdiri dari duduknya sembari menghapus air matanya, karna ini baru pertama kalinya Shelly dihukum atas sesuatu yang bukan kesalahannya.

"Saya emang siswi kriminal, tapi nyekap anak orang bukan cara saya," ucap Shelly sembari berjalan keluar dari ruangan kepala sekolah tanpa mengucapkan salam.

"Baru kali ini gue liat temennya setan nangis," ucap Iqbal dengan wajah datarnya.

Kantor mama Shelly...

"Gue harus ngasih tau dan jelasin semuanya ke mama, sebelum kepala sekolah yang ngadu. Bisa mati gue," ucap Shelly meyakinkan dirinya sendiri sebelum berjalan memasuki kantor tempat mamanya bekerja.

"Loh tumben sekretaris mama gak ada disini, biasanya juga udah kayak manekin penyambut tamu disini." heran Shelly setelah melewati meja sekretaris mamanya.

Look At Me!!!                                            [Follow Sblm Membaca❤]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang