Bab 02

1.6K 116 2
                                    

Hay...hay....hay ^^
Aku mau ucapin terima kasih buat kalian yang udah mau baca dan nunggu kelanjutan cerita aku sampai ke bab ini.

Happy reading beans!!💕


***

"Bener gimana?" tanya Kevin tidak mengerti.

"Kalau lo emang bener-bener gak ngerti sama pelajaran bu helda, soalnya bego nya lo udah mendarah daging," ucap Mila yang membuat kedua temannya kembali tertawa terbahak-bahak sedangkan Kevin kini sedang memasang wajah masamnya.

"Sudah...sudah.... Dari pada kalian disini dan mengganggu proses belajar-mengajar saya, lebih baik kalian saya kasih hadiah saja," ucap Bu Helda menengahi perdebatan murid-murid kesayangannya.

"Gak usah bu, dirumah saya aja masih banyak kado yang belum dibuka. jadi ibu gak perlu repot-repot kasih saya hadiah lagi. Saya butuh doanya saja," ucap Kevin dengan senyum polosnya.

Tangan Mila sangat gatal ingin mencubit teman sekelasnya itu, yang begonya udah sampe ke akar ubun-ubun .

"Vin, kalau besok lo masih mau liat matahari. lebih baik mulut lo dikunci rapat - rapat, okee?"

"O...oke," jawab Kevin, karna melihat kilatan api amarah di mata Mila.

"Mila kamu bersihin toilet cewek, Bara kamu bersihin taman sekolah, Kevin kamu bersihin toilet cowok dan Shella kamu bersihin lapangan upacara," ucap Bu Helda sambil menatap muridnya satu persatu.

"Bu, tapi di toilet cowok banyak yang mengapung bu. saya jijik," ucap Kevin dengan raut wajah yang ingin muntah.

"Bu, kok cuman saya yang paling banyak hukumannya? Kan lapangan upacara besar banget bu."

"Mau saya tambahin sekalian sama lapangan basket? Pokoknya gak boleh ada tapi-tapian. Sekarang kalian boleh menjalankan tugas kalian masing-masing," ucap Bu Helda.

"Eh..eh...enggak bu," ucap Shella sembari berbalik menuju ke lapangan yang saat ini sudah menjadi tanggung jawabnya untuk dibersihkan, dan begitu pula dengan ketiga temannya mereka juga berjalan kearah tempat hukum mereka masing-masing.

"Inget ya hukuman kalian berakhir setelah jam pelajaran saya selesai," teriak Bu Helda kepada murid-murid teladannya.

20 menit telah berlalu, sejak Shella mulai membersihkan lapangan sekolah yang besarnya membuat kepala Shella tiba-tiba ingin terbelah menjadi dua.

"Waah... ini namanya kerja rodi, udah lapanganya gede banget lagi," omel Shella sembari menyapu sampah-sampah yang berserakan di sekitarnya.

"Hy... shell," sapa seseorang yang membuat Shella seketika tersenyum.

"Hy.. juga Kak Andri"

"Cuacanya lagi bagus ya, cerah." Sembari menatap kearah langit.

"Iya nih, Shella juga lagi megang sapu lidi." Sambil melihat kearah sapu yang dipegangnya.

"Ya gue juga tau kali."

"Sama. Shella juga tau kali, kalau langitnya lagi cerah, tanpa Kak Andri kasih tau tentunya," ucap Shella yang membuat Andri tertawa.

"Hahahaha, namanya juga usaha. Kan perlu basa-basi. Nih buat lo." sambil menjulurkan botol minum kearah Shella.

Look At Me!!!                                            [Follow Sblm Membaca❤]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang