Happy reading❤️
————————————-————————————————————————
Di parkiran, Rain sedang berjalan dengan Langi dan Bunga hendak pulang. Tiba-tiba sebuah motor ninja menghentikan langkah mereka. Seorang cowok turun dari motor tersebut dan menghampiri mereka.
"Bunga, 'ya?" tunjuk cowok itu ke arah Bunga yang berdiri di samping Rain.
Bunga terperanjat berusaha mengenali.
"Iya? Siapa, 'ya?" tanya Bunga.
Cowok itu terkekeh, lalu dia menjulurkan tangan kanannya. "Rayhan!"
Bunga langsung tersenyum, sekarang dia mengingat cowok itu. Dia pun menerima juluran tangan Rayhan.
"Sorry gue lupa, Ray!" Bunga terkekeh.
Rayhan memutar bola matanya malas. "Dasar pikun, mana masih muda lagi!" Dia pun tertawa.
Bungan menoyor kepala Rayhan. "Lo ngapain di sini?"
"Jualan cilok di kantin," ucap Rayhan ngasal, "Ya sekolah lah Bunga!"
Bunga tertawa lagi, dia bahagia banget bisa ketemu dengan Rayhan—kakak kelasnya waktu SD.
"Lo kelas apa, Ray?" tanya Bunga.
"XI IPA 1. Jadi lo panggil gue 'kakak' oke?!"
"Ogah banget!" Bunga tertawa puas.
"Berarti sekelas sama kak Lang, 'ya?" tanya Rain, setelah lama diam memperhatikan.
Bunga pun menoleh ke arah kedua temannya yang sejak tadi hanya memperhatikan. Gara-gara Rayhan dia sampai lupa kalau dia sedang sama Rain dan Langi. Jadi dia buru-buru memperkenalkan kedua temannya pada Rayhan.
"Eum ... Ray, kenalin mereka sahabat gue, yang ini namanya Ra-"
"Rain dan Langi." Rayhan memotong perkataan Bunga.
Bunga mengernyitkan kepalanya. "Lo kenal?"
Rayhan hanya mengerdikkan bahunya acuh. "Iya, Ra, gue sekelas sama Langit."
Rayhan menoleh ke arah Bunga. "Dan Langit sering ceritain tentang lo ke gue, jadi gue bisa kenal sama lo."
Langi dan Bunga langsung menyenggol tangan Rain berusaha menggoda temannya itu. Sedangkan Rain, pipinya memerah.
"Beneran, Ray? Kak Lang sering cerita tentang Rain?" tanya Bunga penasaran.
Rayhan mengangguk.
"Terus katanya gimana?" tanya Langi.
"Gue akan cerita tapi nanti, 'ya. Sekarang gue harus pulang."
Langi mengangguk mengerti.
Rayhan menatap Bunga. "Nga, lo pulang bawa motor?"
Bunga menggeleng. "Motor gue lagi di operasi, jadi gue pulang pesen taksi aja nanti."
"Sama gue aja!" ajak Rayhan.
"Eh gak usah!" tolak Bunga.
"Udah gak papa ayo! Lagian gue kangen sama Tante Rosa."
Bunga menghembuskan nafasnya mengingat kedekatan Rayhan dengan mamahnya.
"Yaudah deh, gak papa nih?"
"It is okay. Buruan naik!"
"Nih jok motor gak ada yang punya, 'kan?" Sebelum naik Bunga mengelus-elus jok belakang motor Rayhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Story [END]
Teen FictionPernahkah kamu merasakan hidup kamu berubah 180 derajat? Pernahkah kamu merasa kehidupan ini berputar? Pernahkah kamu merasa kehidupan ini tidak adil? Pernahkah kamu dibenci oleh semua orang, karena kamu bisa mendapatkan segalanya? Aku pernah merasa...