-64- KUPING GUE GAK SALAH DENGER?

36 4 0
                                    

Happy reading ^^

__________________________________

Rain mengetuk pintu rumahnya yang sudah terbuka lebar saat dia baru tiba di rumah. Tatapannya langsung menemukan pemandangan ruang tamu yang sangat berantakan oleh pernak-pernik persiapan pesta ulang tahun.

Pikirannya pun kembali mengingat kejadian beberapa hari yang lalu. Dimana ketika keluarganya sedang membicarakan tentang pesta ulang tahun hanya untuk Langi.

Namun buru-buru Rain menggeleng. Dia tidak boleh suudzon pada keluarganya sendiri.

Ketika ingin melanjutkan kembali langkahnya menuju kamar, Om Sam muncul dari arah dalam rumah.

"Hey, Rain!" panggil Sam, "Baru pulang?"

Rain tersenyum kikuk sambil mengangguk kecil. "Langi dan yang lainnya di mana, Om?"

"Mereka semua lagi di dalam kamar Langi, sedang memilih baju untuk pesta ulang tahun Langi besok lusa. Kamu udah nyiapin baju kamu belum untuk nanti di pesta?"

Belum sempat Rain menjawab, Nenek Kay tiba-tiba saja muncul, menjawab pertanyaan Sam.

"Dia gak bisa hadir nanti besok," sahut Nenek Kay.

Rain dan Sam kompak menoleh kaget.

"Hah, kenapa? Bukannya Rain juga ulang tahun besok?" Sam menatap tidak mengerti.

Mata Nenek Kay menatap tajam kedua bola mata Rain, seperti hendak membunuhnya. "Katanya, dia ingin merayakan ulang tahunnya bersama pacarnya."

Tidak bisa membantah apalagi menyangkal perkataan Neneknya. Rain hanya bisa menunduk, tidak membalas tatapan tajam itu.

Sam menatap keponakannya yang sedang ketakutan. Sedetik kemudian, dia mengerti yang terjadi. Dia sudah paham, sebenarnya ibunya yang tidak ingin Rain ada di pesta nanti. Lagi-lagi dia hanya bisa menghela nafas pasrah melihat kelakuan ibunya yang tidak berubah-ubah itu.

"Yaudah gak papa. Tapi kalau semuanya udah selesai, kamu juga datang ya ke pesta ulang tahun Langi, Sayang?" ucap Sam lembut.

Rain mendongak. Dia cukup terkejut. Tadinya, dia mengira pamannya akan memarahinya, walaupun apa yang dikatakan Nenek Kay itu tidak benar. Tapi tidak, Om Sam tidak pernah terpengaruh oleh segala ucapan Nenek Kay.

Rain mengangguk. "Iya, Om. Rain usahakan untuk datang. Sekarang Rain pamit mau masuk ke kamar dulu."

"Iya. Kamu mandi, ganti baju, lalu makan, ya?" jawab Sam.

Rain kembali mengangguk. Dia berjalan kecil memasuki rumahnya. Tapi perkataan Neneknya berhasil menghentikan langkahnya.

"Nanti dulu." Nenek Kay melangkah mendekati tempat Rain berdiri. Matanya masih tetap memancarkan ketidaksukaannya. "Ini jam berapa, Rain? Kamu kemana aja, jam segini baru pulang, hah?!"

Skak. Rain sudah menduga ini akan terjadi. Sialnya, dia belum menemukan jawaban tepat yang harus dia utarakan pada neneknya.

"Ehm, anu ... Tadi Rain—"

"Pacaran dulu sama Laskar pasti tuh, Nek!" kompor Langi yang tiba-tiba saja muncul.

Rain Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang