-21- SEBELAS - DUA BELAS

70 5 0
                                    

Happy reading^^
_________________________________________

Ruangan kamar Laskar kini penuh teriakan Bintang dan Gara yang sedang berebut kemenangan dalam sebuah permain play station miliknya.

Terkadang Laskar sendiri pun heran, dia punya teman dua orang tapi kenapa kericuhannya melebihi suasana kelas saat free class. Tapi sekarang dia sudah tidak memedulikan lagi teriakan Bintang ataupun Gara. Fokusnya kini sedang pada layar handphone yang berada di genggamannya.

Setelah Bunga dan Tari marah-marah gak jelas, lalu mereka memutuskan untuk pulang, Laskar masih terus memikirkan topik apa yang akan dia bahas ketika menghubungi Rain. Sebenarnya dia tidak ingin repot-repot memikirkan hal itu, karena seumur hidupnya dia tidak pernah tertarik pada seseorang seperti saat ini dia sedang mencari perhatian Rain.

Laskar tidak ingin menghubungi Rain. Yang dia inginkan Rain-lah yang menghubunginya terlebih dahulu. Tapi dia sadar, sampai Upin Ipin besar pun Rain tidak akan pernah menghubunginya kecuali kalau ada urusan yang sangat penting. Oleh karena itu, Laskar ber- inisiatif untuk mengubungi Rain. Tapi yang menjadi masalahnya, dia tidak tahu apa yang harus dia katakan pertama kali pada Rain.

Kegiatan Laskar saat ini gabut sekali. Karena kehabisan akal, dia hanya menatap status aktif Rain yang terus menunjukkan keterangan terakhir dilihat pukul 15.11 dan pastinya kedua temannya tidak mengetahui apa yang sedang dia lakukan. Mereka malah mengira kalau Laskar sedang membalas setiap komenan di setiap postingan yang ada di akun sosmed- nya.

Hingga tidak lama kemudian, ada satu notif masuk dari aplikasi yang sedang dia kenakan sekarang. Namun nafasnya terdengar sangat berat, karena yang mengiriminya pesan bukanlah orang yang sedang dia tunggu, tapi adiknya.

Langi

Lassss
Lo bisa main ke sini gak?

Gak bisa

Yah, kenapa?:(
Padahal Rain yang nyuruh lo buat ke sini
Katanya dia mau bljr bareng lo.

Mata Laskar melotot seketika. Apakah ini yang dimaksud 'pucuk dicinta, ulam pun tiba?' tapi dia tidak memedulikan hal itu dia langsung mempersiapkan diri untuk pergi menuju rumah Rain. Tapi sebelum itu dia memberi chat pada Langi, kalau dia akan segera berangkat.

"Heh lo-lo pada mau tetep di sini atau balik?" celetuk Laskar, untungnya Gara dan Bintang sudah kebal akan perkataan pedas milik Laskar.

"Lah emang kenapa?" tanya Bintang.

"Gue mau pergi." Laskar memasangkan sepasang sepatu pada kakinya. "Kalau lo berdua masih mau main di sini, ya gak papa."

"Mau ke mana lo?" Gara menatap curiga Laskar.

"Rumah Rain." Laskar berucap seadanya tanpa peduli reaksi kedua temannya.

Gara dan Bintang sontak tertawa. "Ngapain lo mau ke sana? Mau bikin anak orang ribut?"

Laskar menaikkan sebelah alisnya, tapi dia tidak peduli pada perkataan Bintang. Dia terus memakai sepatunya.

"Tadi Langi chat, kalau Rain katanya nyuruh gue ke sana buat belajar bareng."

"Yakin lo?" tanya Gara tidak percaya.

Rain Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang