Happy reading^^
_________________________________________Suara ricuh memenuhi setiap sudut kantin, ditambah beban pikiran yang sedang membebaninya, membuat Rain memijit dahinya. Rain memutuskan untuk pergi ke kelasnya saja, dia berniat untuk menidurkan sejenak diri di pikirannya di kelas. Namun sesampainya dia kelas, justru keributan lebih ramai. Kepalanya tambah pusing.
Fina yang sedang membaca novel di bangku sebelah Rain terlihat khawatir pada temannya itu. "Ra, lo sakit?"
Rain yang semula menundukkan kepalanya diatas lipatan tangannya pun menoleh ke arah Fina. Fina dapat melihat betapa piasnya wajah Rain.
"Ya ampun, Ra! Lo sakit? Muka lo pias banget!" seru Fina.
Rain menggeleng lemah. "Gue gak papa, Fin. Hanya ngantuk aja."
"Gak, Ra. Lo sakit! Mending sekarang kita ke UKS aja!" Fina berdiri berusaha memaksa Rain untuk segera pergi ke UKS.
Tapi Rain menolak. "Fin, bentar lagi pelajaran Bu Ayu, gue gak mau ketinggalan materinya hari ini!"
Fina menghembuskan nafasnya kasar. "Ra, 'kan ada gue. Lo bisa pinjem catatan gue atau teman yang lainnya."
Rain hendak menolak lagi, tapi tiba-tiba kepalanya tambah berat. Bahkan untuk berdiri pun sepertinya dia tidak akan sanggup.
"Udah, Ra. Cukup! Kali ini gue maksa, lo harus istirahat di UKS!" Fina menarik paksa lengan Rain.
Rain pun akhirnya mengalah. Dia bangkit berdiri dari kursinya dan dengan dituntun oleh Fina, dia pergi menuju UKS.
Sesampainya di UKS, Rain menidurkan dirinya di salah satu ranjang. Dan kemudian ada dokter sekolah memeriksa keadaan Rain.
"Rain, kamu tunggu dulu di sini. Saya akan buatkan kamu resep obat." Dokter Agnes pun pergi untuk membuatkan Rain obat.
"Fin, lo balik aja ke kelas!" seru Rain pada Fina.
Fina menggeleng tegas. "Gak, Ra. Nanti lo di sini sama siapa?"
"Gak papa, gue sendiri aja di sini. Lagian kalau lo nemenin gue di sini terus gue nyalin catatan materi sama siapa dong?" Rain berusaha untuk membujuk Fina.
"Ra ...." Fina kehabisan kata-kata kalau sudah berdebat dengan Rain.
"Fin, udah lo balik aja ke kelas, 'ya!" pinta Rain.
"Yaudah iya. Tapi kalau ada apa-apa hubungin gue. Dan lo harus cepat sembuh, oke!" ucap Fina tajam.
"Iyaaa Fina!" Rain tersenyum bahagia karena dia beruntung mempunyai teman seperti Fina.
"Gue balik ke kelas dulu 'ya, Ra. Lo istirahat!"
Rain mengangguk. Lalu Fina pun keluar dari ruangan UKS. Tidak berapa lama, dokter Agnes kembali menghampiri Rain dengan obat di tangannya.
"Makasih, dok!" Rain langsung meminum obatnya.
"Kamu istirahat aja dulu di sini, 'ya!" Dokter Agnes pun pergi menuju mejanya kembali.
Rain memejamkan matanya, berusaha untuk tertidur. Melupakan semua beban pikiran yang sedang dia tanggung. Berusaha menenangkan sejenak dirinya. Namun, dia tidak bisa.
Nampaknya dia bukanlah satu-satunya pasien yang berada di ruangan ini. Pasti ada satu pasien di ruangan kamar sebelah. Karena Rain mendengar sayup-sayup percakapan di kamar sebelahnya. Dan dia merasa kenal akan suara itu.
Sedangkan di ruangan kamar sebelah, terdapat satu pasien juga yang sedang terbaring lemah. Di depan pasien tersebut berdiri seorang cowok dengan seragam yang rapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Story [END]
Teen FictionPernahkah kamu merasakan hidup kamu berubah 180 derajat? Pernahkah kamu merasa kehidupan ini berputar? Pernahkah kamu merasa kehidupan ini tidak adil? Pernahkah kamu dibenci oleh semua orang, karena kamu bisa mendapatkan segalanya? Aku pernah merasa...