Happy reading^^
______________________________
Flashback
Tiga bulan yang lalu ....
Siapa yang tidak mengenal sosok pengusaha sukses dan cerdas seperti Abi Manyu. Kelahiran Jawa itu mendirikan perusahaan yang mampu membawa namanya sampai ke langit. Dia dikagumi dan dikenal banyak orang.
Tapi mereka tidak tahu masa kelam Abi Manyu sebelum dia menjadi sukses seperti sekarang.
Malam ini adalah malam terbesar bagi perusahaannya——Soil group. Mereka mengadakan acara pelelangan tanah seluas 100 hektar.
Belum juga acara dimulai dan dia belum menyampaikan sepatah kata di depan para tamu undangan, tetapi ponsel yang berada di sakunya berdering. Mau tidak mau, dia menghentikan aktivitas menyambut tamu yang baru datang.
Abi Manyu melangkah ke balkon gedung——tempat acara ini diadakan. Lalu mengangkat sambungan telepon itu.
"Ada apa, Nizar? Sampai-sampai kamu harus menelpon saya di waktu seperti ini. Apa kamu tidak tahu saya sedang mengadakan acara pelelangan?" omel Abi Manyu pada pengacara perusahaan mereka.
"Mohon maaf, Pak. Tapi saya mempunyai berita penting mengenai anak bapak yang hilang." Suara di seberang sana mampu mengalihkan seluruh atensi Abi Manyu.
"Yang benar kamu? Kamu sudah tahu dimana anak saya?" pekik Abi Manyu terlampau girang.
"Iya, pak. Dia bersekolah di SMA Dharmabakti. Kelas X IPA 1. Dia pernah mengikuti banyak olimpiade dan selalu menjadi juaranya."
"Siapa namanya, Nizar? Cepat katakan! Saya mau ketemu dengan anak saya!"
"Namanya Ra-"
"Pak Abi!" Tiba-tiba saja seseorang memanggil namanya dari belakang.
Abi Manyu berbalik, tidak mendengar perkataan pengacaranya lagi. Lalu dia tersenyum. "Iya, Ibu Kay?"
"Sebentar. Nanti saya telepon balik." Setelah itu sambungan telepon dengan pengacaranya pun terputus.
Nenek Kay tersenyum. "Mohon maaf sebelumnya karena sudah lancang mengganggu pembicaraan Bapak di telepon."
Abi Manyu menggeleng, tidak mempermasalahkan. "Tidak apa-apa, Bu. Oh ya, kenapa Ibu Kay ada di sini?"
"Tadi saya baru selesai dari toilet. Lalu tidak sengaja mendengar pembicaraan Bapak, Saya mohon maaf sekali lagi. Tapi apa saya boleh bertanya?"
"Oh begitu, tidak apa-apa, Bu. Silahkan, tanyakan saja jangan sungkan." Abi Manyu memamerkan lekungan senyuman di bibirnya.
"Pak Abi sedang mencari anak hilang?" tanya Nenek Kay, hati-hati.
Abi Manyu tersenyum getir. "Iya, putri saya hilang sejak 14 tahun yang lalu."
Tubuh Nenek Kay terkesiap. "Kalau boleh tahu, bagaimana ciri-ciri putri Bapak yang hilang."
Abu Manyu menggeleng. "Waktu sudah berjalan lama, Bu. Pasti banyak yang berubah dari putri kecil saya. Oleh karena itu, pencarian terhadap putri saya sangat sulit dilakukan. Tapi tadi pengacara saya telepon katanya dia sudah menemukan putri saya. Putri saya bersekolah di SMA Dharmabakti dan selalu ikut olimpiade fisika dan menjadi juaranya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Story [END]
Teen FictionPernahkah kamu merasakan hidup kamu berubah 180 derajat? Pernahkah kamu merasa kehidupan ini berputar? Pernahkah kamu merasa kehidupan ini tidak adil? Pernahkah kamu dibenci oleh semua orang, karena kamu bisa mendapatkan segalanya? Aku pernah merasa...