"Tidak ada persahabatan diantara satu orang laki-laki dan satu orang perempuan, pasti salah satunya akan menyimpan perasaan lebih dari sekedar sahabat."
Ruangan dengan lemari yang penuh dengan piala, piagam juga sertifikat kejuaraan merupakan ruangan kepala sekolah SMA Dharma bhakti.
"Jadi Lang, bagaimana dengan kegiatan pemilihan anggota pengurus OSIS periode baru? Kapan mau mulai merekrutnya?" tanya pak Azhar----kepala sekolah SMA Dharma bhakti.
"Nanti mulai besok pak, tapi kami sudah menyiapkan brosur untuk dibagikan ke murid-murid baru kelas 10," jawab Langit sambil menyerahkan selembar kertas brosur.
"Nanti siang saya akan mengumpulkan semua anggota pengurus OSIS untuk rapat membahas bagaimana teknisnya kegiatan perekrutan anggota baru besok."
"Bagus Langit. Bapak suka sama cara kerja kamu dan rekan-rekan pengurus OSIS lainnya. Gesit, cepat, pasti. Semoga kinerja kalian akan tetap seperti ini."
"Iya pak, Amin ... Terima kasih."
🌧️🌧️🌧️
"Kok Lo lama sih padahal cuma ngambil tugas?" tanya Laskar.
Rain yang baru duduk pun mengalihkan matanya menatap seseorang di sebelahnya.
"Emangnya kenapa? Lo kangen gue?""Amit deh. Gue cuma takut Lo nantinya tersesat atau diculik om-om."
"Ye dasar tuh mulut gak pernah disekolahin apa?" sewot Rain.
"Ya enggaklah. Serem kali ah, kalau ada mulut sekolah."
"Dasar Lo tuh ya. Emang gak pernah ngerti maksud omongan manusia!"
"Lah terus gue ngerti omongan siapa dong?"
"Alien!"
"Lagian gue bukan diculik om-om kali tapi diculik kakak cogan."
"Hah ape?"
"Tadi di koridor gue bertabrakan sama salah satu cogan."
"Oh, namanya siapa? Gak lucu kan kalau Lo gatau namanya?"
Rain mengerjap, merutuki dirinya sendiri karena sudah terpesona akan raut wajah cowok yang menabraknya tadi sampai-sampai ia lupa namanya, ia hanya mengingat kelasnya, XI IPA 1.
"Ya tau lah, tapi gue gak mau ngasih tau Lo!" alibi Rain. Gengsi amat kalau nanti dirinya jadi bahan bully-an Laskar and the geng. No!
"Halah serah Lo lah."
Hening, tidak ada percakapan lagi setelah itu. Hingga tak terasa bel istirahat pun berbunyi. Semua orang sudah keluar kelas kecuali Rain dan Laskar.
"Lo gak mau ke kantin las?" Entah kenapa Rain khawatir ke teman sebangkunya itu. Semenjak tadi dia hanya diam.
Laskar sendiri pun tidak mengerti dirinya sendiri, ketika ia sadar bahwa Rain pasti menyukai cowok yang bertabrakan dengannya tadi, hati dan pikirannya langsung tak sejalan. Ia berkali-kali merutuki dirinya sendiri karena menolak mengantar Rain mengambil tugas.
"Ah gu-gue mau ke toilet dulu," jawab Laskar setengah sadar.
Buru-buru Laskar berdiri dan melangkah keluar kelas. Namun, di tengah pintu ada Langi, Tari dan Bunga masuk dari arah yang berlawanan. sehingga mereka pun bertabrakan.
Rain yang melihat itu langsung berlari menghampiri mereka.
Namun dibalik kejadian ini ada satu hati yang sedang berbunga-bunga karena akhirnya bertemu kembali dengan sang pujaan hati apalagi pertemuannya kali ini sambil berpegangan tangan saling menguatkan supaya tidak jatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Story [END]
Teen FictionPernahkah kamu merasakan hidup kamu berubah 180 derajat? Pernahkah kamu merasa kehidupan ini berputar? Pernahkah kamu merasa kehidupan ini tidak adil? Pernahkah kamu dibenci oleh semua orang, karena kamu bisa mendapatkan segalanya? Aku pernah merasa...