"Lihat! Lihat!"
"Apa??"
"Itu! Wanita itu!"
"Kau ini buta?! Itu wanita cantik yang baru saja masuk itu!"
"Yang ma- Wow~"
Yoohyeon memang cantik, tapi sayangnya dia hanya mencintai Yoobin. Meski beberapa kali dia menerima pernyataan cinta, tapi dia tetap setia. Tidak main-main, Yoohyeon sudah berulang kali menolak pria-pria maupun wanita yang mencintainya. Pengusaha muda, model, aktor atau aktris muda, pemilik kafe, murid populer, semua ditolak mentah-mentah.
Dia sangat yakin kalau Yoobin akan membalas perasaannya dan perjuanganan itupun berbuah manis. Meski Yoobin terkadang secara terang-terangan mengakui kalau Yoohyeon mengganggunya, dia tetap bertahan. Bagi Yoohyeon Yoobin hanya malu untuk bersikap manja padanya.
"Selamat datang! Mau pesan apa?"
"Am-"
"Latte Yoohyeon, don't you dare!"
[Latte Yoohyeon, Jangan coba-coba!]
"I mean..... A cup of Latte, please"
[Maksudku..... Secangkir Latte, tolong]
Petugas kasir terdiam sejenak. Wanita bermarga Kim itu menepuk keningnya pelan.
"Latte dingin satu, terima kasih"
Yoohyeon mengulas senyum canggung dan segera pergi. Dia duduk sambil menunggu pesanannya.
"Why~??"
[Kenapa~??]
"Get enough sleep, puppy"
[Tidur yang cukup, anjing kecil]
"Mirror panda"
[Berkaca panda]
"I do! At least I'm still awake for some reasons"
[Tentu saja! Setidaknya aku masih terjaga untuk beberapa alasan]
"Exactly! Me too!"
[Benar sekali! Aku juga!]
"Still awake just because you couldn't move on from a sad K-drama? As specific as that?"
[Masih terjaga karena tidak bisa melupakan K-drama yang menyedihkan? Se-spesifik itukah?]
"It is! Checkmate!"
[Itu! Sekakmat!]
"But not a specific good reason"
[Tapi bukan alasan spesifik yang bagus]
"Ugh....!"
O_O_O_O_O_O_O_O_O_O_O
Siyeon membukakan pintu untuk Jiu. Dia menyusul Jiu yang sudah masuk ke dalam antrian. Beberapa kali wanita penyuka kelinci itu mencuri-curi kesempatan untuk menggenggam tangan Siyeon. Entah kebiasaan atau karena risih, Siyeon memasukkan tangannya ke dalam saku celana.
Jiu dan Siyeon saling bertatapan. Jiu terkekeh kecil karena dia dengan sengaja memberikan kedipan pada Siyeon. Serigala itu langsung berpaling menghentikan kontak mata mereka. Walau dengan begitu Jiu dapat melihat jelas rona merah di wajah kekasihnya itu.
"Kau malu ya~?"
"Diam"
"Pipimu merona, itu sangat jelas, kau tidak mau mengaku hm?"
![](https://img.wattpad.com/cover/215890396-288-k761441.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer to Autumn
Fanfiction"Permisi..." "Ada apa?" "Apa, kau punya ponsel?" "Tidak punya" "Apa, kau ada waktu sebentar?" "Aku tidak punya" "Kalau begitu, mau jadi sahabat pena denganku?" "Baiklah" Yoohyeon harus kembali ke Korea Selatan karena masalah lama yan...