Yoohyeon membulatkan matanya di kala Yonggeun memperlihatkan sebuah cincin di hadapan mereka. Sebuah cincin sederhana, putih dengan sebuah permata biru kecil di tengahnya. Benar-benar menjadi harta yang indah di balik kotak merah gelap tersebut.
Yoohyeon tidak mengerti harus bagaimana. Dia dilema besar. Matanya melirik sedikit ke arah orang tua Yonggeun. Perasaan bersalahnya semakin besar. Dia harus memutuskan secepatnya. Memilih antara pria di hadapannya atau kekasihnya. Dua orang yang sama-sama sedang menunggu keputusannya.
"Kau.... Apa??" Yoohyeon terkejut.
"Aku mencintaimu Kim Yoohyeon" Yonggeun tersenyum bahagia.
"Aku akan menunggumu kembali, tapi sebelum kau pergi, aku ingin mengatakan sesuatu"
"Apa....?"
"Bisakah selama kau disana, kau memikirkan soal menikah denganku?"
"Me-menikah??"
"Anggap saja ini lamaran dariku, meski tanpa cincin atau suasana romantis. Aku akan menunggu kepulanganmu, juga jawabanmu" Yonggeun tertawa kecil.
"Tapi aku tidak memiliki perasaan yang sama untukmu" Jawab Yoohyeon.
"Jadi..... Apa ini berarti penolakan?"
"Mungkin.... Tidak, iya aku menolak...."
"Baiklah tidak masalah.... Aku bisa melamarmu lagi lain kali"
"Apa?? Melamar lagi??"
"Tentu saja! Kau pikir aku akan menyerah begitu saja setelah memendam rasa cinta untukmu semasa SMA? Tentu saja tidak!" Yoohyeon kebingungan.
"Aku, Jo Yonggeun, akan tetap melamarmu meski terus menerus ditolak, ingat itu"
"Kau tidak waras??"
"Aku?? Kau bertanya tentang aku? Tentu saja aku ini orang waras bersetifikat. Sudah teruji di rumah sakit jiwa terbaik di Korea Selatan"
"Kau gila"
"Aku memang gila. Jadi cepat pergi dan pikirkan soal menikah denganku"
"Hey you tsundere handsome girl, have free time on Saturday night?"
[Hei kau gadis tampan tsundere, ada waktu luang Sabtu malam nanti?]
"What do you want?" Jawab Yoobin dingin.
[Apa yang kau inginkan?]
"I don't know, if you want to know, you can meet me here on Saturday night"
[Aku tidak tahu, jika kau ingin tahu, kau bisa menemuiku disini Sabtu malam]
"For what?"
[Untuk apa?]
"You have to come here first, baby, if you want to know" Yoohyeon menggoda Yoobin.
[Kau harus datang dulu, sayang, jika kau ingin tahu]
"Just say it"
[Katakan saja]
"Auw man.... Okay, so are you curious what will happen on Saturday night?"
[Auw astaga.... Ok, jadi kau penasaran dengan apa yang akan terjadi saat Sabtu malam?]
"No"
[Tidak]
"Well... It hurts me, some kind of it. Whatever, I'll be performing here, part time, as a singer. Can you come to see my performance?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Summer to Autumn
Fanfiction"Permisi..." "Ada apa?" "Apa, kau punya ponsel?" "Tidak punya" "Apa, kau ada waktu sebentar?" "Aku tidak punya" "Kalau begitu, mau jadi sahabat pena denganku?" "Baiklah" Yoohyeon harus kembali ke Korea Selatan karena masalah lama yan...