Mereka bertiga bersamaan masuk ke dalam lift. Jiu berdiri di samping Siyeon, sementara Yoohyeon berada di depan Jiu. Siyeon menarik Jiu ke dekatnya. Dia meletakkan plastik yang dia bawa di tangan kiri.
Siyeon juga meletakkan plastik yang Jiu bawa di tangan kanannya. Jiu tersenyum dengan wajah yang sedikit memerah karena Siyeon menggenggam tangannya. Walau dia menggunakan tangannya yang lain untuk bermain ponsel.
"Tidak biasanya..... Tidak apa-apa, aku senang" batin Jiu.
"Kim Minji biasa dipanggil Jiu.... Jiu.... Jadi itu namanya, Jiu..... Jiu, Jiu, Jiu, Jiu, Jiu, Jiu, Jiu~"
Tanpa sadar Yoohyeon tersenyum kecil. Entah kenapa dia begitu senang mengucapkan nama Jiu di dalam hatinya. Yoohyeon menunduk sambil terus-terusan tersenyum. Tapi kemudian senyum itu luntur begitu saja.
Dia melihat mainan gantungan kunci panda yang tergantung di luar saku celananya. Yoobin, kekasihnya. Wanita tinggi itu menghela nafas. Dia tidak boleh berkhianat dari seorang Lee Yoobin. Dia tidak boleh membuat ketakutan wanita itu jadi kenyataan.
"Tidak Kim Yoohyeon, kau tidak boleh mengecewakan Yoobin, dia percaya padamu"
"Kim Yoohyeon ya....."
Lift sampai di lantai yang mereka tuju. Yoohyeon keluar lebih dulu, kemudian disusul Jiu dan Siyeon, dengan tangan yang sudah terpisah.
"Oh? Jiu-ya? Ada apa?" Sapa seorang teman dengan wajah orang yang baru bangun tidur.
"Kami membelikan makan siang, kalian mau makan?"
"Wah! Sepertinya kalian beli banyak"
"Karena itu kalian harus habiskan semua"
"Atau kalian tidak boleh ikut pesta daging nanti malam, atau pun pesta seafood besok pagi" Siyeon berkata dengan tegas.
"Yang benar saja!"
"Eum...."
Semua orang meihat ke arah Yoohyeon.
"Barang ini, diletakkan dimana?" Yoohyeon bertanya.
"Ah iya! Berikan saja padanya. Terima kasih sudah membantu membawakannya" Jiu tersenyum.
"Hei mau ikut pesta bersama kami?" Tanya teman Jiu.
"Eh??"
"Tidak!" Siyeon berkata dengan tegas.
"A-ah tidak perlu tidak apa-apa. Aku sudah punya rencana sendiri, terima kasih atas tawarannya"
Yoohyeon pergi meninggalkan mereka. Jiu cemberut dan menatap Siyeon merasa sedikit kesal.
"Tidak Jiu-ya. Kita beli daging secukupnya untuk kita pesta. Tidak boleh ada pengeluaran lebih lagi setelah kalian menghabiskan uang kalian untuk jalan-jalan tadi"
Jiu merasa kecewa, tapi dia tidak bisa apa-apa. Jika Siyeon sudah mengatakan tidak dan berbicara sepanjang itu, berarti mau bagaimana pun dia berusaha membujuk Siyeon, wanita itu tidak akan bergeming.
Padahal Jiu belum puas memandangi Yoohyeon di lift tadi. Jiu memutuskan untuk kembali ke kamar duluan meninggalkan Siyeon yang sibuk bermain game bersama teman yang tadi. Wanita itu merebahkan tubuh rampingnya di ranjang.
"Kim Yoohyeon itu..... Dia, cantik juga...."
Jiu mengingat saat Yoohyeon berdiri di hadapannya tadi.
"Dia.... Benar-benar cantik...." Wajah Jiu mulai merona.
O_O_O_O_O_O_O_O_O_O_O
![](https://img.wattpad.com/cover/215890396-288-k761441.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer to Autumn
Fanfic"Permisi..." "Ada apa?" "Apa, kau punya ponsel?" "Tidak punya" "Apa, kau ada waktu sebentar?" "Aku tidak punya" "Kalau begitu, mau jadi sahabat pena denganku?" "Baiklah" Yoohyeon harus kembali ke Korea Selatan karena masalah lama yan...