[18] With you

121 24 35
                                    

"Memangnya kau tidak bisa pergi sendirian??"

Siyeon mengangkat kedua bahunya.

"Oh ya! Jiu-ya apa kita akan mencobanya lagi?"

"Apa yang kalian lakukan??"

"Oh itu Jiu ber-" Jiu buru-buru membekap mulut Gahyeon.

"Kau ini kenapa??" Tanya Siyeon.

"Tidak! Bukan apa-apa! Ayo kita berangkat!"

  Jiu menghampiri Siyeon dan segera mengajak wanita itu keluar. Sebelum keluar, Jiu yang sudah lebih dulu mendorong Siyeon keluar meletakkan telunjuknya di depan mulut. Gahyeon yang mengerti langsung mengedipkan sebelah matanya.


O_O_O_O_O_O_O_O_O_O_O


"Kau tidak mandi ya?"

"Sembarangan! Aku mandi!" Jiu berbohong.

"Jangan bilang kau mandi jika hanya mengganti bajumu"

"Aku bilang aku sudah mandi!"

"Aku tidak keberatan kau mandi dalam mesin cuci bersama pakaianku"

"Aku ini sudah mandi!"

"Kau yakin?"

"Iya!"

"Tidak berbohong?"

"Iya!"

"Mau aku mandikan?"

"Iya! ....... Tunggu apa?!!"

  Wajah Jiu langsung merah padam. Sementara Siyeon hanya tersenyum sinis. Tanpa Siyeon duga Jiu memukul lengannya cukup keras beberapa kali. Dia harus bersusah payah menahan agar ponselnya tidak jatuh.

"Kau mengerjaiku!"

"Kau yang daritadi terus mengatakan iya"

"Tapi karena kau tidak percaya padaku bahwa aku sudah mandi!"

"Aku tidak percaya"

"Terserah kau saja! Aku marah padamu!"

"Lalu??"

"Aku tidak mau bicara padamu!"

"Kau baru saja bicara"

  Jiu memalingkan wajahnya. Dia benar-benar kesal bahkan dia hampir menangis karena Siyeon. Sepanjang perjalanan mereka saling diam. Siyeon tidak berusaha membujuk Jiu dan Jiu tetap konsisten untuk tetap diam. Kini mereka sedang duduk menunggu pakaian Siyeon yang sedang di cuci. 

  Wanita itu mencuci semua pakaian yang dia beli bersama Jiu sewaktu liburan. Termasuk kaus biru pemberian Jiu. Siyeon mengambil airpod di telinga kirinya lalu memasangkannya pada telinga kiri Jiu. Tapi walaupun begitu Jiu tetap tidak mau bicara. Jiu memperhatikan Siyeon yang pergi keluar dari tempat tersebut, dia ingin bertanya tapi ego-nya tidak mengijinkannya.

"Dia bahkan tidak berusaha membujukku! Mengecewakan!" Batin Jiu.

Jiu mengeluarkan ponselnya karena benda itu berbunyi. Siyeon mengirimkan pesan kepadanya.

"Kau tidak mau bicara, jadi aku mengirimkan pesan"

Jiu mendiamkannya sebentar.

"Kau ini sangat sensitif ya hari ini"

"Kau menyebalkan Lee Siyeon" Jiu bergumam.

"Kau itu tidak mandi, bau badanmu begitu menyengat"

"Kau mengada-ngada" Ucap Jiu setelah mencium bau badannya.

Summer to AutumnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang