"Jadi apa yang kau inginkan?" Yoobin sama sekali tidak berbasa-basi.
"Kau salah bertanya" Sua masih menanggapi dengan santai.
"Jangan berpura-pura bodoh"
"Kau yang bodoh. Tidak menerima kenyataan bahwa dia telah sepenuhnya berpaling darimu" Gelas itu Ia letakkan di meja.
"Aku mengikutimu untuk mendapatkan informasi, jadi cepat jawab pertanyaanku!" Giginya mengatup dengan keras.
"Aku sudah mengatakan semua yang aku tahu"
"Jangan berusaha untuk mengelabuiku. Jawab saja pertanyaanku"
"Aku sudah mengatakan kalau aku hanya tahu sebatas itu" Sua tersenyum sinis.
"Hei!!" Yoobin menggebrak meja dengan sangat keras.
"I told you to spill it, not to deny it" Wajahnya yang penuh amarah hanya satu inci dari wajah Sua.
[Aku menyuruhmu untuk mengatakannya, bukan untuk menyangkalnya]
"Duduk" Ucap Sua sembari tersenyum.
"Tidak"
"Dengar aku anak tanggung"
"Aku akan jawab kalau kau bersikap sopan padaku. Jangan merasa hebat karena kau dapat menekanku" Sua menatap Yoobin dengan sengit.
"Aku tidak akan begini kalau kau tidak mengusiknya"
Yoobin tidak gentar sedikitpun dihadapan wanita asing itu. Dalam pandangannya, Sua adalah pengganggu yang cepat atau lambat akan menyakiti Yoohyeon. Tanpa ragu Ia meraih minuman Sua dan menumpahkan isinya tepat di atas kepala Sua. Cairan merah itu membasahi kepala hingga wajahnya. Tampak jelas anggur itu mengalir di kulit Sua yang putih bagai porselen itu.
"Sit down" Perintah Sua.
[Duduk]
"Be a good dog and show your manners here" Tatapan matanya bagai nyala api yang sangat besar.
[Jadilah anjing yang baik dan tunjukkan sopan santunmu disini]
"Huh! Let's see what happen next"
[Huh! Mari lihat apa yang akan terjadi selanjutnya]
Senyum sinis Yoobin bertahan sepersekian detik sebelum lenyap. Tenaga besar yang menghantam tulang pipinya membuat Yoobin terpelanting ke belakang. Kursi dan badannya jatuh ke lantai dengan cukup keras. Belum sempat otaknya merespon kaki Sua sudah lebih dulu menekan pipi Yoobin yang lain ke lantai.
Sua membalas dengan menumpahkan minuman ke wajah Yoobin. Bahkan dengan kejamnya Sua melempar gelas kaca itu tepat ke samping kepala Yoobin. Beruntung bagi wanita bermarga Lee itu gelas tersebut hancur di belakang kepalanya. Jika tepat di depan wajahnya mungkin matanya bisa tergores atau tertancap pecahan gelas.
"Let's see what happen next" Bisik Sua di telinga Yoobin.
[Mari kita lihat apa yang akan terjadi selanjutnya]
"You guys! What's happening here?!" Bartender yang mengamati mereka datang terburu-buru.
[Kalian! Apa yang terjadi disini?!]
"Sorry for the mess Sir. I'll pay it also bring her to the hospital" Sua berbalik dan tersenyum sementara kakinya menginjak dada Yoobin.
[Maaf atas kekacauannya Tuan. Aku akan membayarnya juga membawanya ke rumah sakit]
"Could you please leave us?" Ucap Sua dengan ramah.
[Bisakah anda meninggalkan kami?]
"Y-yeah... You can g-go..." Yoobin berusaha menyingkirkan kaki Sua.
![](https://img.wattpad.com/cover/215890396-288-k761441.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer to Autumn
Fanfiction"Permisi..." "Ada apa?" "Apa, kau punya ponsel?" "Tidak punya" "Apa, kau ada waktu sebentar?" "Aku tidak punya" "Kalau begitu, mau jadi sahabat pena denganku?" "Baiklah" Yoohyeon harus kembali ke Korea Selatan karena masalah lama yan...