Jiu menahan penanya di atas bibir. Kertas putih dihadapannya tidak ternodai sama sekali meski dia dia terus mencoba. Entah kenapa rasanya begitu sulit menulis kata-kata untuk Yoohyeon.
Dia sudah begitu bersemangat sejak semalam dan menyusun kata-kata di dalam otaknya. Tapi dia harus menelan pil pahit dikala dirinya tidak berhasil mencoretkan apa pun.
"Aku pikir ini akan jauh lebih mudah"
"Kau ingin menulis apa?"
"Surat"
"Tulis saja tujuanmu menulis surat"
"Aku tahu, tapi aku tidak berhasil melakukannya, itu menyebalkan"
"Siapa yang kau tuju?"
"Seorang kenalan baru....?"
"Pria atau wanita?"
"Wanita"
"Sejauh apa kalian saling mengenal?"
"Eum.... Aku hanya tahu nama, alamat, dan bagaimana penampilan orang itu"
"Kapan kalian bertemu?"
"Saat liburan kemarin"
"Dimana?"
"Di hotel"
"Bagaimana kalian bertemu?"
"Aku terburu-buru mengambil kotak P3K dan kebetulan dia sedang akan menutup pintu lift saat aku datang"
"Ada kejadian lain bersama orang itu?"
"Ya.... Dia membantuku dengan barang bawaanku, saat itulah kami saling mengenalkan diri"
"Ada lagi?"
"Sebelum aku pulang dia datang, kami berfoto bersama, dan dia memberikan alamatnya"
Handong menutup buku novel roman yang dia baca. Dia menatap Jiu dan berusaha mengatakan sesuatu.
Tapi untuk beberapa saat dia sama sekali tidak bicara, lebih mirip seperti orang yang melamun. Handong mengetukkan jarinya ke meja dan terlihat puas akan sesuatu.
"Baiklah, dengarkan aku dan catat apa yang aku katakan di kertas lain"
"Tunggu!" Jiu mengambil kertas lain dan membuka penutup penanya.
"Katakan!" Jiu terlihat antusias.
"Aku tidak pandai membuat pembukaan jadi kau pikirkan saja sendiri"
"Aku tidak pandai mem-"
"Aku sedang berbicara denganmu Jiu-ya, itu bukan isi suratnya"
"Ups maaf maaf"
"Oke aku mulai" Handong menarik nafas berusaha untuk fokus.
"Aku sungguh tidak menyangka akan bertemu denganmu, seandainya kau tidak membiarkan aku masuk mungkin aku tidak akan pernah mengenalmu atau bertemu denganmu di lain waktu"
Jiu menulis secara perlahan. Dia sulit harus menulis dan mendengarkan disaat yang bersamaan.
"Oke.... Lanjutkan"
"Walau hanya mengetahui namaku, kau bersedia membantuku bahkan datang saat aku memintamu begitu"
"Tunggu..... Sedikit lagi.... Oke"
O_O_O_O_O_O_O_O_O_O_O
Yoohyeon membereskan barangnya dan berjalan keluar dari kelas. Sudah lama dia tidak liburan dan sepulang dari liburan, dia merasa lebih baik. Sampai, dia bertemu kembali dengan tugasnya. Yoohyeon memeriksa ponselnya, hanya untuk memeriksa tanggal hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer to Autumn
Hayran Kurgu"Permisi..." "Ada apa?" "Apa, kau punya ponsel?" "Tidak punya" "Apa, kau ada waktu sebentar?" "Aku tidak punya" "Kalau begitu, mau jadi sahabat pena denganku?" "Baiklah" Yoohyeon harus kembali ke Korea Selatan karena masalah lama yan...