Yoohyeon dibuat muak daritadi. Sudah tidurnya diganggu habis-habisan, mempermalukan dirinya sendiri dihadapan wanita cantik itu, dan sekarang apa lagi? Mobil dengan hiasan bertuliskan namanya dan nama tuan dari orang suruhan ini? Ditambah lagi dengan bentuk hati yang memisahkan nama mereka.
Dia juga terpaksa memakai baju yang dibawakan untuknya. Entah apa yang ada dipikiran pria tidak waras itu, sampai-sampai memilihkannya bikini merah terang dan juga bikini glow in the dark! Memangnya dia manusia dari peradaban mana sampai tidak mengenal apa yang dinamakan kewarasan.
"Kita sudah sampai nona Yoohyeon"
"Stop calling me lady!"
[Berhenti memanggilku nona!]
Orang itu turun dan disaat dia membukakan pintu, Yoohyeon tidak kunjung turun. Tentu saja karena dia sudah turun dari pintu satunya.
"Silahkan lewat sini nona Yoohyeon"
"Did I say something?"
[Apa aku mengatakan sesuatu?]
"Iya nona? Ah iya! Ini disebut dengan pintu" Pria itu tersenyum sembari menunjuk pintu di depan mereka.
"Ah nona! Biarkan saya yang membukakan pintunya!"
"Kenapa tidak bisa dibuka??" Gumam pria itu.
Yoohyeon mendorong pintu yang sedari tadi pria itu coba buka, dengan cara ditarik.
"Tuan muda Yonggeun sudah menunggu anda nona Yoohyeon"
Sungguh, pria itu sangat gila. Seluruh ruangan itu dihiasi fotonya yang diedit dengan fotonya sendiri. Dipajang dalam pigura besar dihiasi kata-kata cinta. Ditambah lagi, pria yang dia maksud itu sedang duduk di depan piano.
Untuk apa? Dia bahkan tidak bisa memainkannya. Tapi justru itu yang salah, Yonggeun memainkan piano tersebut dengan sangat baik. Sepertinya akhirnya dia mengasah otaknya.
"Yoohyeon sayang...." Tolong siapkan kantung, dia ingin muntah.
"Tertulis namaku, simbol hati, dan namamu, kahu tau apa artinya itu?"
" Artinya kita tidak bisa bersama karena dipisahkan oleh hati" Jawab Yoohyeon malas.
"Yoohyeon sayang...." Yonggeun berhenti bermain piano.
"Tertulis namamu dibawah namaku, kau tahu apa artinya?"
"Artinya kita tidak bisa bersama karena tingkat kegilaanmu lebih tinggi dariku"
"Yoohyeon sayang...." Seseorang tolong hentikan ini.
"Tertulis namamu diatas namaku, kau tahu apa artinya?"
"Artinya kita tidak bisa bersama karena standarku sangat tinggi"
Yonggeun berdiri dan berjalan mendekati Yoohyeon.
"Namamu dan namaku tertulis berdampingan di atas kertas, kau tahu apa artinya?"
"Artinya kita tidak bisa bersama karena kau menandatangani surat perjanjian untuk menjauhiku"
"Cincin yang aku berikan dan akan terselip di jari manis tangan kirimu, kau tahu apa artinya?"
"Cincin penangkap setan, kau masuk ke cincin, dan aku buang jauh-jauh"
Yonggeun tersenyum manis ke arah Yoohyeon. Dia dengan segera akan memeluk saat Yoohyeon mengangkat tangannya, memintanya berhenti.
"Aku datang bukan untuk menerima lamaranmu, aku datang untuk menolaknya"

KAMU SEDANG MEMBACA
Summer to Autumn
Fanfiction"Permisi..." "Ada apa?" "Apa, kau punya ponsel?" "Tidak punya" "Apa, kau ada waktu sebentar?" "Aku tidak punya" "Kalau begitu, mau jadi sahabat pena denganku?" "Baiklah" Yoohyeon harus kembali ke Korea Selatan karena masalah lama yan...