[19] Get rest

125 23 37
                                    

  Jiu menghela nafas panjang setelah sampai di depan pintu apartemen Siyeon. Untung saja wajahnya cantik jadi orang-orang masih bisa menerima melihatnya berjalan dengan sebuah tas dan berbagai bawaan lainnya. Jiu meletakkan barang di tangannya dan menyeka keringat di keningnya. 

  Sepanjang perjalan ke titik dia berada sekarang, sudah puluhan kali dia menggerutu. Tentu saja sasarannya adalah Siyeon. Jiu akan memukul pipi Siyeon ketika wajah kekasihnya itu muncul.

"Sialan kau..... Aku ini kekasihmu..... Bukan budakmu...." Jiu masih berusaha bernafas dengan benar.

"Kasihan sekali dia..... Apa aku sudah keterlaluan??"

"Baiklah.... Sekarang apa lagi?" Jiu mengomel ketika sebuah pesan masuk ke ponselnya.

"Kau ingin bilang.... Kau tidak ada di rumah begitu....?"

"Hei"

"Hai hei hai hei.....! Kau memintaku sampai disini hanya untuk mengatakan hei??!"

"Apa lagu yang kau dengar bagus?"

"Eh?? Lagu??"

Jiu tidak mengerti apa maksud Siyeon sampai akhirnya telinganya mendengar sesuatu.

"Eh?? Airpod milik Siyeon??! Sejak kapan benda ini ada disini??"

  Benda yang menempel di telinganya itu memperdengarkan sebuah lagu. Kemudian wanita itu teringat akan sesuatu. Jiu menyadari kalau dia mendengar lagu ini saat berada di laundry

  Lagu ini terputar tidak lama setelah wanita bermarga Lee itu keluar. Jiu menyimpulkan kalau benda ini sedari tadi menyala, dan dia tidak menyadarinya.

"Bagaimana mungkin?? Lagu ini berasal dari ponsel Siyeon. Jika benda ini berada dalam radius lebih dari satu meter dari ponsel Siyeon maka benda ini akan mati......" Jiu membulatkan matanya.

"Tunggu dulu....! Jika benda ini terus menyala berarti...."

"Kau baru sadar?"

  Jiu sangat terkejut mendapati Siyeon sudah berada di sampingnya. Wanita itu tersenyum dan membuka pintu. Dia menuntun Jiu untuk masuk. 

  Ekspresi Jiu masih tetap sama. Wanita itu sibuk marah-marah sampai tidak sadar akan hal ini. Berarti keberadaan Siyeon di sekitarnya tidak dia sadari.

"Kau haus? Aku punya beberapa soda dingin, mau?"

  Siyeon menunggu jawaban Jiu. Tapi kekasihnya itu sepertinya terlalu terkejut sampai tidak berbicara. Siyeon tertawa kecil dan menuntun Jiu untuk duduk di sofa. Dia mengacak rambut Jiu dan berjalan mengambil minuman.

"Auh dingin!" Jiu akhirnya tersadar.

"Akhirnya kau sadar" Siyeon memberikan sekaleng soda pada Jiu.

"Jadi..... Daritadi kau....??"

"Aku apa?" Siyeon pura-pura tidak tahu.

"Kau mengikutiku??!"

"Tidak"

"Iya kau mengikutiku!!"

"Tidak"

"Kau ada di sampingku saat aku datang!!"

"Aku baru saja membuang sampah"

"Airpod-mu menyala sepanjang perjalananku kemari!"

Siyon terdiam sambil meminum sodanya. Jiu menatap tajam Siyeon.

"Iya aku mengikutimu" Lagi-lagi Jiu terkejut.

"Kau tidak mau bicara padaku, jadi aku pergi dari sana"

Summer to AutumnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang