Assalamualaikum Guys❤
Happy Reading Yaa...
Setelah tadi dihadapkan oleh pengurus, kini Diandra harus menjelaskan lagi kepada dua gadis di hadapannya ini. Yang satu menatapnya garang dan satunya lagi menatapnya khawatir.
"Lo kemana aja hah?! Kita semua cariin lo kesana kemari dari tadi!!" Tanya Karin menatap tajam Diandra.
"Iya, Mbak Diandra kemana aja? Syifa khawatir sama Mbak" Ujarnya.
"Gue nggak kemana-mana, gue ada di taman belakang" Jawab Diandra berbohong.
"Ngapain juga lo lama-lama disana?! Lo bohong kan?!" Tuduh Karin.
"Gue ketiduran Rin! Sumpah gue nggak bohong!" Ujar Diandra mencoba meyakinkan.
"Kayak nggak ada tempat lain aja buat tidur!" Tukas Karin.
"Namanya ketiduran ya nggak tau tempat lah! Kalo gue ketiduran di kamarnya Alkaf itu namanya ketiduran yang di rencanakan!" Elak Diandra mendapat jitakan dari Karin.
"Itu sih elo yang cari kesempatan!" Dengusnya.
"Oke, kali ini gue percaya sama lo! Tapi kalo sampe lo nggak ada lagi!" Lanjutnya mengancam.
"Yailah lebay banget sih! Gue itu bukan anak kecil!" Kesal Diandra.
"Mandi sana! Bau lo kayak anak kucing kejebur parit tau gak!" Suruh Karin sambil mendorong tubuh Diandra.
"Yee dasar upil piranha!!" Tak terima Diandra menjitak kepala Karin.
"Mana ada ikan piranha punya upil! Punya hidung aja kagak!" Tukas Karin tak terima di katai oleh Diandra.
"Siapa tau aja" Jawab Diandra mengedikkan bahunya acuh.
"Udah sana mandi!" Usir Karin.
"Dingin Rin! Lagian udah malem juga!" Tolak Diandra.
"Apa? Lo nggak mau mandi?" Tanya Karin.
Dengan polos Diandra menganggukkan kepalanya.
"Tidur di luar!" Sentak Karin.
"Tega banget sih lo" Ujar Diandra memelas.
"Gak peduli!" Sahut Karin.
Tak mau terus berdebat, Diandra memilih menuruti ucapan Karin untuk mandi malam-malam begini.
"Biar Syifa temenin ya Mbak" Tawar Syifa yang dijawab anggukan oleh Diandra.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Mama! Badan Diandra gatal semua!" Rengek Diandra karena tak tahan dengan rasa gatal di sekujur tubuhnya.
"Lo kena uler apa gimana sih kok sampe kayak gini?!" Tanya Karin panik. Pasalnya tak lama setelah Diandra kembali dari kamar mandi, ia merasa gatal di sekujur tubuhnya yang hasilnya tubuh Diandra banyak sekali bentol-bentol dan memerah.
"Gue nggak tau! Ini gatal banget!" Jawab Diandra terus menggaruk tubuhnya.
"Mbak jangan di garuk terus! Nanti malah tambah banyak bentol-bentolnya!" Cegah Syifa.
"Gue nggak kuat Syif! Ini gatal banget!" Serunya.
"Kita panggil Ustadzah apa gimana Ning?" Tanya salah satu santri.
"Ngapain panggil Ustadzah? Gue gatal-gatal bukan kerasukan!" Timpal Diandra
"Udah buru panggil Ustadzah, jangan dengerin ucapan nggak masuk akal Diandra!" Suruh Karin.
"Iya, tolong panggilkan ya" Pinta Syifa.
Santri itu pun segera pergi untuk memanggil Ustadzah. Tak lama santri itu datang dengan Ustadzah di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Pertama Gus
RandomFollow dulu baru baca😉 Jangan lupa Vote dan Comment nya😊 Semoga suka💞 17 - 05 - 20