4

33.7K 2.2K 21
                                    

Matahari mulai melaksanakan tugasnya untuk menyinari dunia. Saat ini cahayanya sudah sampai pada seorang gadis yang masih bergelung manja dengan selimutnya. Ia mengabaikan silau matahari yang menyinari tepat pada mukanya, hingga ia mendengar ketukan di pintu kamarnya.

"Diandra ayo nak bangun, sudah siang ini" Tampak suara Umi yang membangunkannya.

"5 menit lagi Ma!!" Teriaknya sambil menarik selimut sampai menutupi kepalanya.

"Ini udah siang lho" Ujar Umi tampak kekeh untuk membangunkan Diandra. Tak ada sahutan dari dalam.

"Ada apa Umi?" Tanya seorang gadis yang baru datang.

"Ini nak Diandra belum bangun-bangun" Ujar Umi.

"Diandra siapa Mi?" Tanyanya lagi.

"Dia anak temen Abi yang mau mondok" Ucap Umi "Lha kamu kok udah ada disini?" Tanyanya.

"Hehehe lagi kangen masakan Umi" Ujarnya sambil menyengir kuda.

"Kamu ini" Ujar Umi sambil mencolek hidung gadis itu.

"Umi masak apa hari ini?" Tanyanya.

"Ayam balado sama tumis kangkung" Jawab Umi.

"Wahh gak sabar pengen cobain" Ujarnya semangat. Umi yang mendengarnya pun tersenyum.

~~~
Diandra tampak terganggu mandengar suara orang berbincang dari luar. Ia memilih untuk melihat siapa yang tengah mengganggu tidur cantiknya.

"Mama ke-" Ujarnya terpotong ketika melihat siapa yang sedang berada di depan kamarnya. Ia melupakan suatu hal bahwa saat ini dirinya tidak berada di rumahnya sendiri.

"Ehh Umi..." Cengirnya menatap Umi dan seorang gadis di sampingnya.

"Akhirnya kamu bangun juga" Ujar Umi sambil tersenyum.

"Hehehe maaf ya Umi, Diandra bangunnya kesiangan" Ujarnya.

"Iya nggak papa kok, sekarang kamu mandi terus kita sarapan bareng" Suruh Umi.

"Iya Umi" Jawab Diandra sambil menatap gadis yang sangat mirip dengan Alkaf tapi bedanya dia perempuan.

Gadis yang merasa ditatap oleh Diandra pun tersenyum ke arahnya yang membuat Diandra ikut tersenyum.

"Yaudah Umi ke dapur dulu" Ujar Umi lalu melenggang pergi diikuti dengan gadis itu.

Tanpa pikir panjang Diandra segera pergi ke kamar mandi.

***

Beberapa menit berlalu Diandra tampak siap dengan celana jeans dan baju lengan pendek yang nampak kebesaran pada tubuh mungilnya. Ia segera keluar menuju dapur seperti yang di perintahkan oleh Umi.

Dari kejauhan semua sudah duduk di meja makan. Tampak Umi yang sedang menata makanan di meja.

"Morning Semua!!!" Sapanya ceria.

"Bukan morning sayang, tapi Assalamualaikum" Ralat Umi.

"Ehh maaf, Assalamualaikum" Ujarnya lagi dengan menangkupkan kedua tangan di depan dada.

"Waalaikum salam" Jawab semuanya.

Alkaf yang melihat Diandra tidak memakai jilbab apalagi memakai baju seperti itu, segera menundukkan kepalanya. Ia tidak pernah melihat aurat seorang wanita selain Umi dan juga Adiknya.

Umi yang melihat reaksi Alkaf, tersenyum tipis memakluminya. Ia menatap Diandra dan bertanya "Kok kamu pakek baju kayak gitu sayang?" Tanya Umi lembut.

"Emang enggak boleh pakek baju kayak gini Umi?" Tanyanya polos.

Umi tersenyum maklum dan berkata "Kita sebagai wanita harus menutup aurat sayang" Jelasnya.

Cinta Pertama GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang