44

20K 1.5K 222
                                    

Happy Reading Guys!!!

"Lo kenapa pakek ngomong yang sebenarnya sih?! Lo lupa apa perjanjian kita?!" Sembur Diandra kesal.

Saat ini keduanya tengah berada di taman yang tak jauh dari rumah Dini. Diandra ingin menanyai Alkaf habis-habisan mengenai kejadian tadi.

"Kenapa? Kita kan nggak sedang di pesantren" Jawab Alkaf mencoba tidak terbawa emosi.

"Tapi dia temen gue Kaf! Gimana kalo Dini nyebarin kabar ini ke temen-temen gue lainnya?!" Ujar Diandra.

"Kenapa? Kamu malu kalau sampai ada yang tau pernikahan kita? Aku sudah mencoba bersabar saat kamu minta untuk merahasiakan pernikahan kita di pesantren, apa sekarang kamu juga mau minta merahasiakan pernikahan kita di hadapan dunia? Aku ngomong kayak gini bukannya nggak menghargai permintaan kamu, tapi nggak akan selamanya pernikahan kita dirahasiakan. Ada kalanya semua akan tau tentang ini, termasuk Leon" Ujar Alkaf panjang lebar.

"Kenapa Leon dibawa-bawa?!" Sungutnya.

"Aku tau kalau kamu masih cinta sama dia, tapi aku minta sedikit aja cinta di hati kamu untuk aku suamimu. Aku ingin dihargai Diandra. Aku lelah harus berjuang sendiri untuk pernikahan kita" Ujar Alkaf yang membuat Diandra terdiam.

Keduanya hanya diam hingga Alkaf memutuskan untuk pulang."Hmm sudahlah ayo kita pulang" Ajak Alkaf sambil melangkah menuju motor yang tak jauh dari tempat mereka duduk.

Tapi bukannya bangkit Diandra justru menangis sesenggukan yang membuat langkah Alkaf terhenti dan kembali menghampirinya.

"Hey kenapa malah nangis? Maaf kalau ucapan aku tadi menyakiti mu" Sesal Alkaf kembali duduk di sebelah Diandra dan mengelus punggungnya pelan.

"Lo nggak salah Kaf, guenya aja yang egois! G-gue egois sampai-sampai nggak mikirin perasaan elo! Hiks!" Tangis Diandra semakin keras hingga Alkaf tak tega dan menariknya dalam pelukan.

"Ssst... Memang mungkin belum saatnya pernikahan kita di ketahui semua orang dan aku akan berusaha sabar sampai waktu itu tiba" Ujar Alkaf menenangkan.

"Itu semua karena gue Kaf! Gue egois! Lo pasti marah kan sama gue?!" Ujarnya mengeratkan pelukannya. Sedangkan Alkaf hanya diam agar Diandra mengeluarkan semuanya.

"G-gue janji Kaf! Gue akan umumin pernikahan kita entah itu di pesantren ataupun di luar pesantren! Dan gue akan lupain Leon demi elo dan pernikahan kita!" Putus Diandra setelah tangisnya mereda.

"Aku nggak mau kalau kamu ngelakuin itu karna terpaksa apalagi kalau sampai ada yang ganggu kamu di pesantren nantinya. Aku akan menunggu sampai kamu yakin dengan keputusan ini" Ujar Alkaf.

"Gue yakin Kaf, karena gue nggak mau nyakitin hati elo lagi dan gue akan belajar jadi istri yang baik buat elo. Jadi lo mau kan ngajarin gue agar jadi istri yang baik?" Putusnya yang membuat Alkaf tersenyum lega.

Dengan anggukan dan senyum bahagia Alkaf menerima permintaan istrinya. "Anna uhibbuki fillah ya zaujati" Ujar Alkaf sambil mencium kening Diandra sayang.

Mendengar itu Diandra kembali memeluk erat Alkaf dengan perasaan bahagia meskipun tak tau apa yang diucapkan suaminya barusan. 'Gapapa gak tau artinya, karena gue yakin Alkaf lagi nyatain cintanya ke gue!' Batinnya.

🐒🐒🐒🐒🐒🐒🐒🐒🐒

"Wihhh tumben-tumbenan gandengan tangan!" Celetuk Mahendra dari teras depan.

"Truk aja gandengan masa kita enggak! Ya kan suamiku?!" Ujar Diandra menatap Alkaf manja. Setelah itu matanya merotasi ke arah Mahendra dengan sinis "Emang situ yang gak ada gandengannya!" Lanjutnya sambil menarik Alkaf masuk ke dalam rumah.

Cinta Pertama GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang