43

22.1K 1.4K 165
                                    

Happy Reading Guys 💋💋

Diandra menatap Abang dan calon Kakak iparnya itu dengan senyum mengembang. Entah kenapa ia sangat senang saat tau siapa yang akan dinikahi Abangnya.

"Kamu kenapa? Haus?" Tanya Alkaf yang duduk di sampingnya.

Karena masih dalam mode marah, Diandra menahan keinginannya untuk berbincang dengan Alkaf mengenai Abang dan calon Kakak iparnya itu dan mengganti senyumnya dengan wajah datar.

Melihat bungkamnya Diandra membuat Alkaf mendesah pelan. "Mau sampai kapan kamu mengabaikan ku? Aku minta maaf" Ujar Alkaf pelan yang membuat Diandra kasihan.

"Berani berapa?" Tanyanya yang membuat Alkaf bingung.

"Maksudnya?" Tanya Alkaf.

"Lo mau kasih gue apa buat nggak marah lagi?" Tanya Diandra memperjelas.

"Kamu maunya apa? Akan aku kasih apapun itu" Jawab Alkaf cepat dan juga senyum mengembangnya.

"Halah yang katanya mau kasih hadiah pas gue menang lomba aja sampe sekarang nggak ada buktinya" Sinis Diandra.

"Maaf... Sebenarnya aku udah punya hadiahnya tapi selalu lupa mau ngasih ke kamu. Nanti kalau kita sudah di pesantren akan aku kasih" Ujar Alkaf.

"Oke" Jawab Diandra setuju.

"Terus kamu minta apa?" Tanya Alkaf.

"Lo harus ijinin gue ke Pak Kyai kalo gue akan nginap dirumah Mama" Ujar Diandra.

"Tapikan kamu sudah mau ujian, apa nggak sayang ketinggalan pelajaran?" Ujar Alkaf.

"Nanti gue bisa liat bukunya Syifa, pliss ijinin gue" Pinta Diandra memelas.

"Yasudah tapi cuma satu hari" Putus Alkaf.

"Aaaa gomawo Oppa!" Dengan Spontan Diandra memeluk Alkaf dari samping  dan seluruh keluarga melihat adegan itu.

"Weesss mulai berani tuh!" Sindir Mahendra.

Mata Diandra melirik tajam ke arah Mahendra dan dengan tangan yang masih setia memeluk sang suami "Iri bilang boss!" Sinis Diandra dan malah mencium pipi Alkaf yang bermaksud mengejek Abangnya itu. Tapi berbeda dengan Alkaf yang wajahnya sudah seperti kepiting rebus.

"Syifa cantik, yuk nikah sama Abang!" Ajaknya pada Syifa bermaksud bercanda.

"Sini Syif! Buaya buntung sedang cari mangsa!" Ujar Diandra dengan tangan yang melambai-lambai bermaksud untuk menyur Syifa mendekat.

"Kalian ini ada-ada aja" Timpal Gunawan membuat semua tertawa.

Saat Diandra hendak melepas pelukannya, Alkaf malah balik memeluknya. "Heh! Lepas dong!" Ujar Diandra.

"Kamu duluan yang mulai, jadi aku yang terusin" Timpal Alkaf menatap wajah Diandra.

"Lo-"

"Stt aku ini pacar sekaligus suami kamu, jadi aku berhak atas tubuh kamu dan kalau mau aku bisa buahi kamu sekarang juga" Serobot Alkaf yang langsung membuat Diandra terdiam dan pasrah saat Alkaf memeluknya.

'Jurusnya dah keluar, gue bisa apa?' Batin Diandra dalam hati.

Lama terdiam, Diandra mulai berbicara "Mereka serasi banget ya?" Tanya Diandra dengan mata tetap menatap kedua pasangan yang baru tunangan itu.

Alkaf mengikuti arah pandang Diandra dan tau apa yang dimaksud istrinya itu. "Iyaa, apalagi kalau udah punya anak" Jawab Alkaf menatap lekat Diandra bermaksud mengkode.

"Lo mau cepet-cepet gendong bayi?" Tanya Diandra menoleh ke arah Alkaf dan betapa terkejutnya saat melihat wajah Alkaf sangat dekat dengan wajahnya. "Bang-!" Umpatan Diandra terhenti saat ia menyadari ada siapa saja disini. "Bang Rendra mau anak berapa dari Kak Olif" Beloknya.

Cinta Pertama GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang