2

43.1K 2.7K 59
                                    

Saat ini Diandra dan juga Papanya sudah tiba di rumah. Papanya segera turun dari mobil dan langsung masuk ke rumah tanpa menunggu Diandra.

Ketika Diandra tiba di ruang tamu. Ia melihat Dita, Mamanya tengah menenangkan Papa yang terlihat sangat marah. Ketika Papanya melihat kedatangan Diandra, ia langsung mendapatkan tatapan tajam dari Papanya.

"Itu... itu dia si biang masalah!!" Ujar Gunawan marah.

"Udah Mas sabar" Ujar Mama menenangkan.

"Sabar gimana... dia itu sudah jadi preman di sekolahnya sampe nampar anak orang tanpa sebab!!" Murka Gunawan.

"Enggak Pa" Ujar Diandra sambil terisak.

"Enggak apa? Hah!! coba jelasin ke Papa apa yang terjadi!!" Tantangnya. Sedangkan Diandra hanya diam tidak mau menjawab, ia tidak mau malah membuat Papanya malu karena ia bertengkar hanya karena masalah cowok.

"Diamkan! Dia itu nggak tahu mau jawab apa!! Karena dia itu yang salah!!" Murka Gunawan.

Diandra hanya bisa menangis terisak, Dita pun menghampiri putrinya dan mencoba untuk menenangkannya.

"Cepat masuk kamar dan kemasi bajumu" Ujar Gunawan setenang mungkin.

"Kenapa? Papa mau buang Diandra?" Tanya Diandra enggak percaya bahwa Papanya akan setega itu.

"Papa mau masukin kamu ke pesantren teman Papa" Ujarnya tanpa melihat ke arah Diandra.

"Diandra enggak mau Pa! Enggak mau!!" Teriak Diandra tidak terima.

Gunawan tidak peduli dengan penolakan sang putri, ia segera melenggang pergi ke kamarnya.

"Mama! Diandra enggak mau Ma!!" Tangis Diandra memeluk Mamanya.

"Ikuti apa mau Papamu nak, itu yang terbaik" Ujar Dita menenangkan dan menggiring Diandra menuju kamarnya untuk membantunya mempersiapkan apa yang akan dibawanya ke pesantren.

£~£~£

Pukul 15.00 Diandra dan kedua orangtuanya sedang menuju ke Bandung, pesantren yang akan ditempati olehnya. Saat ini Diandra duduk di jok belakang sedangkan Mamanya duduk bersebelahan dengan sang Papa yang fokus menyetir.

Beberapa jam berlalu akhirnya mereka tiba di pesantren tepat saat adzan isya'. Di depan sana tampak seorang satpam tengah membukakan gerbang untuk mobilnya masuk. Papanya segera memarkirkan mobilnya, dan turun untuk mengambil koper sang anak.

Diandra turun dari mobil dan membenarkan gamis yang dikenakannya, ia hanya diam menatap para santri yang berlalu lalang, hingga sang Papa menyuruhnya untuk masuk ke ndalem.

DIANDRA POV~~~

"Assalamualaikum" Ucap Papa dan Mama sedangkan aku memilih diam.

"Waalaikum salam" Jawab seseorang dari dalam.

Pintu pun terbuka manampilkan seorang wanita paruh baya yang nampak cantik dengan gamisnya.

"Ayo masuk-masuk" Ujarnya sambil tersenyum ketika melihat kedatangan kami.

Kami pun segera digiring masuk ke ruang tamu. Rumah ini terlihat sangat cantik apalagi ukiran-ukiran kaligrafi menambah kesan islaminya membuat siapapun betah berada di sini.

"Ini anak kalian?" Tanya wanita yang berada di depanku saat ini.

"Iya mbak" Jawab Bunda sambil tersenyum.

"Namanya siapa?" Tanya wanita itu menatapku.

"Diandra tante" Jawabku sambil tersenyum tipis.

"Jangan panggil tante dong, panggil Umi Zahra aja ya?" Ujarnya.

Cinta Pertama GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang