41

20.7K 1.4K 178
                                    

Happy Reading Guys...

"Syif" Bisik Diandra pelan.

Syifa menaikkan sebelah alisnya "Kenapa?" Tanyanya ikut berbisik.

Sejenak Diandra melihat ke arah Tasya dan Luna yang sedang asik bergosip. "Anterin gue ke ndalem yuk?" Ajaknya berbisik.

"Mau ngapain? Ini belum selesai loh ngerapihinnya" Tanya Syifa sambil menunjukkan setumpuk baju yang belum ia bereskan.

"Bentaran doang, gue mau ngejalanin rencana buat mepetin Alkaf biar nggak keburu dicaplok sama tuh pelakor! Sekarang buruan habisin makanan lo dan ayo ikut gue" Ujar Diandra yang mau tak mau diangguki oleh Syifa.

"Kalian kenapa bicaranya bisik-bisik sih?" Tanya Tasya yang melihat perilaku yang mencurigakan dari Diandra.

"Kalo gue bicara keras juga bakalan lo tegur kan?!" Sinis Diandra.

"Iyalah! Mbak Diandra kan sekali ngomong pasti bikin malu" Jujurnya yang membuat Diandra memutar matanya malas.

"Sekarang yuk" Ajak Diandra sedikit memaksa.

"Hmm yaudah deh" Pasrah Syifa sembari bangkit dari duduknya.

"Ikut!" Ujar Tasya dan Luna bebarengan saat melihat Diandra dan Syifa bangkit dari duduknya.

"Mau ngapain? Gak! Lo berdua gak boleh ikut! Disini aja!" Tolak Diandra.

"Tap-" Ucapan Luna terhenti saat bibirnya ditutupi kertas berwarna merah oleh Diandra.

"Sana beli jajan! Dan jangan ikutin gue!!" Ujarnya penuh penekanan dan pergi begitu saja meninggalkan Luna yang nampak mesam-mesem sendiri.

"Makan banyak!" Ujarnya cengengesan.

"Dasar mata duitan!" Olok Tasya.

"Biarin" Acuhnya.

Diandra dan Syifa beriringan menuju ndalem untuk menjalankan rencananya. Setelah tiba, keduanya segera masuk setelah tadi mengucapkan salam.

"Diandra" Panggil Alkaf yang duduk di sofa ruang keluarga.

"Mbak dipanggil Mas Alkaf tuh" Bisik Syifa karena Diandra tampak acuh dan terus berjalan.

"Biarin aja! Emang ini rencana gue!" Jawab Diandra.

"Sayang!" Panggil Alkaf lumayan kencang. Ia kira Diandra akan menghampirinya tapi Pak Kyai dan Umilah yang datang menghampirinya.

'Iuww jijiq gue dengernya, tapi gak papa! Itu tandanya rencana gue berhasil!' Senang Diandra dalam hati.

"Ada apa Alkaf?" Tanya Pak Kyai.

"Ehh nggak kok Bi, emm Alkaf ke kamar dulu" Pamitnya kemudian pergi untuk menemui Diandra.

"Sayang" Ujar Umi kepada Pak Kyai.

"Ingat umur Mi" Timpal Pak Kyai dengan senyum malu-malunya.

"Apaan sih Bi? Maksud Umi itu, bukannya Alkaf tadi bilang sayang kan ya?" Ujar Umi yang membuat Pak Kyai meringis malu.

"Itu tandanya hubungan Alkaf dan Diandra semakin dekat Bi! Dan kita bisa cepet gendong cucu!" Lanjutnya antusias.

"Ohh itu, Abi kira Umi panggil Abi dengan sebutan sayang" Timpal Pak Kyai disertai kekehannya.

"Ish Abi mah!" Ujar Umi malu.

"Afwan Mi, lagian juga nggak papa kok kalo panggilnya sayang" Goda Pak Kyai yang mendapat cubitan di perutnya.

Beralih dari pasangan setengah abad ke pasangan yang masih ting-ting ini.

Alkaf manautkan alisnya bingung ketika melihat sang istri berdiri di depan kamar Afaf bukannya kamar mereka. "Kalian kenapa di depan kamar Afaf?" Tanyanya yang membuat Diandra dan Syifa tersentak kaget.

Cinta Pertama GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang