25

23.5K 1.5K 30
                                    

Saat ini Diandra sedang menuju kamarnya, ia sangat ingin segera bertemu dengan Syifa dan menjelaskan semuanya.

Ketika tiba di depan pintu ia sedikit mendengar pekikan tertahan dari dalam. Dengan segera ia membuka pintu dan nampaklah hal yang sangat membuatnya kesal. Bagaimana tidak! Disaat ia sedang disidang di ruang keamanan, dengan santai teman-temannya memakai ponselnya untuk nonton drakor dan tidak mengajaknya.

"Beuhh! Seru ya drakornya?!!" Tanyanya menyindir.

"Banget!!" Timpal Karin tanpa menatap yang mengajaknya bicara.

"Ehh Mbak Diandra?!" Ujar Luna terkejut. Mendengar nama Diandra disebut, sontak Karin dan Tasya menengok ke arah Diandra dengan pintu yang terbuka.

"Buruan tutup pintunya! Nanti ada yang liat!" Suruh Karin seenaknya.

"Punya temen kok gini amat!!" Keluh Diandra sembari menutup pintu.

"Nah kalo ginikan aman jadinya!" Ujar Karin kembali mengalihkan pandangannya ke ponsel.

"Enak banget ya! Gue lagi disidang, dan lo bertiga enak-enakan nonton drakor?!" Sindirnya yang tak mempan bagi Karin. Terlihat dari Karin yang tetap fokus menonton dan sesekali terkekeh.

"Lo berdua jangan contoh makhluk gak ada akhlak kayak dia!" Peringat Diandra kepada Tasya dan Luna.

"Gimana tadi Mbak?" Tanya Tasya.

"Apanya?" Tanya Diandra sembari merebahkan tubuhnya di kasur.

"Di ruang keamanan tadi?" Ujar Tasya memperjelas.

"Ohh itu, jadi Gita yang di hukum karena main tangan sama gue. Kalo masalah adu bacot sih Pak Kyai nggak mempermasalahkan" Jelasnya yang membuat Tasya menghembuskan nafas lega.

"Syukurlah kalo Mbak nggak ikut dihukum juga" Ujarnya sembari tersenyum.

"Iya, hmm... Syifa dari tadi belum balik?" Tanya Diandra.

"Belum Mbak" Jawab Tasya.

"Kemana ya dia?" Tanyanya lagi.

"Nggak tau Mbak, kan tadi Ning Syifa nggak bilang" Jawabnya.

"Yaudah deh gue cari aja" Putusnya "Karin! Kalau sampe ponsel gue kena sita! Gue aduin ke Om Lukman kalau elo disini nggak ada perubahan sama sekali! Biar seumur hidup di pesantren lo!!" Ancamnya pada Karin.

"Ck! Iya-iya" Jawabnya berdecak kesal.

"Gue pergi dulu" Pamitnya pada Tasya dan Luna.

"Pergi sana yang jauh! Gak usah balik lagi!" Tukas Karin.

"Gak kebalik? Lo sana yang pergi! Ini kamar gue ya!!" Ingin sekali Diandra menarik Karin untuk keluar dari kamarnya saat ini juga.

"Hehehe becanda, gitu aja kok tersungging" Cengirnya.

"Halah terserah lo!" Kesal Diandra kemudian melenggang pergi. Lebih baik ia mencari Syifa ketimbang meladeni Karin yang selalu membuatnya naik darah.

°
°

Diandra sudah kesana kemari mencari Syifa, tapi tak kunjung ia temukan. Ketika melewati lapangan, ia melihat Gita yang tengah di hukum oleh Mbak Santi. Diandra sedikit meringis ketika melihat Mbak Santi mengeluarkan tenaga ekstranya ketika memukul telapak tangan Gita. Sedangkan Gita nampak pasrah sembari menangis sesegukan.

"Kasihan juga tuh bocah, Mbak Santi kejam banget sih!" Ujarnya meringis ketika melihat Mbak Santi memukul tangan Gita lagi.

Memilih mengabaikannya, Diandra kembali berjalan untuk mencari Syifa. Hingga ia melihat Afaf yang tengah berjalan ke arahnya.

Cinta Pertama GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang