"Assalamualaikum" Salam Syifa ketika memasuki kamar asramanya, sedangkan Diandra hanya diam mengikutinya dari belakang.
"Waalaikum salam, Ya Allah! Ning sama Mbak Diandra dari mana saja? Kita berdua bingung cari kalian dimana-mana!" Ujar Tasya menggebu-gebu.
"Afwan ya. Soalnya tadi malam perasaanku nggak enak, jadi pergi ke ndalem sama Mbak Diandra" Jelas Syifa.
"Tapikan bisa bilang dulu Ning" Ucap Luna.
"Aku kasian kalo ngebangunin kalian" Ujarnya membuat Tasya dan Luna menghela nafas.
"Ning... Kita itu sahabat, sahabat itu harus saling tolong menolong dan terbuka. Jadi kalo Ning ada masalah bisa curhat sama kita" Ujar Tasya membuat Syifa terdiam.
"Terus kenapa nggak balik lagi kesini?" Tanya Luna memecahkan keheningan.
"Syifa sama Mbak Diandra tidur di Rumah Sakit" Ujarnya pelan.
"Ha?! Kenapa kalian kesana?" Tanya Luna dan diangguki oleh Tasya.
"Umi masuk Rumah Sakit" Jawab Syifa.
"Loh! Umi sakit apa Ning? Perasaan kemarin aku lihat Umi baik-baik saja" Tanya Tasya.
"Umi kelelahan dan juga punya magh, jadi harus rawat inap" Jelas Syifa membuat Keduanya mengerti.
"Udah ya tanyanya. Gue mau ganti baju terus sekolah" Ingat Diandra membuat ketiganya kalang kabut karena jam masuk tinggal 15 menit.
¢*¢*¢*¢*
Setelah tadi terburu-buru akhirnya keempatnya sudah sampai di sekolah tepat waktu.
"Akhirnya sampai juga" Ujar Tasya menghembuskan nafas lega.
"Yaudah yuk langsung ke kelas" Lanjutnya lagi.
»«»«»«»«»
Selama pelajaran terakhir Diandra nampak semangat karena mapel yang ia suka. Ia sangat fokus memperhatikan Ustadzah didepan hingga tak menyadari ada dua pasang mata menatapnya.
"Kamu tau Alkaf, Diandra itu sangat menyukai pelajaran Matematika disaat temannya yang lain sangat membenci pelajaran itu" Jelasnya sambil beranjak pergi dari teras kelas Diandra.
"Kok gitu Om?" Tanya Alkaf pada orang yang tak lain adalah Gunawan, Papanya Diandra.
Gunawan tersenyum sejenak dan berujar "Diandra itu unik Kaf. Dia itu sangat suka hal-hal yang menantang, ya... contohnya seperti matematika. Semakin sulit soalnya, ia malah suka karena ia merasa tertantang untuk bisa mengerjakan soal itu sampai selesai. Beda lagi kalau pelajaran sejarah" Jelas Gunawan sembari tersenyum tipis.
"Ayo Om kita duduk di sana dulu aja" Ajak Alkaf sambil menunjuk salah satu gazebo yang berada di taman sekolahan.
"Ohh iya" Jawanya sambil berjalan ke arah gazebo itu, begitu juga Alkaf yang berjalan di sampingnya.
"Ohh iya Om, kenapa Om tadi bilang kalo beda lagi dengan pelajaran sejarah?" Tanyanya ketika sudah duduk.
"Hhhhh kamu pengen tau banget ya tentang Diandra?" Tanya Gunawan menggoda.
Mendengar itu membuat Alkaf salah tingkah. Ia hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Hhhh gini... Diandra nggak suka pelajaran sejarah, itu karena katanya 'Males ngomongin sejarah mulu! kita itu harus mikir ke depan! Jangan mulu ngomongin masa lalu! Kita itu harus move on!' Gitu katanya" Ucap Gunawan menirukan sang anak.
Dan hal itu berhasil membuat keduanya tertawa lepas.
"Masa sih Om?" Tanya Alkaf disela tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Pertama Gus
RandomFollow dulu baru baca😉 Jangan lupa Vote dan Comment nya😊 Semoga suka💞 17 - 05 - 20