24

21.7K 1.5K 34
                                    

Happy Reading Guys...

"Diandra! Tungguin gue! Di!!" Teriak Karin sambil mengejar Diandra yang sudah berlari di depannya.

"Lo apaan sih?! Jangan panggil-panggil gue dan jangan ngejar gue!!" Teriak Diandra sembari mempercepat larinya.

"Di!!!" Panggil Karin semakin kencang ketika Diandra tak memperhatikan jalannya yang membuat ia menabrak sesorang.

Bruk!... Akh!...

"Hati-hati" Tegur seseorang itu dan membantu Diandra untuk berdiri dari tempatnya terjatuh.

"Shh!" Ringisnya memegangi pantatnya yang terasa nyeri.

"Apanya yang sakit?" Tanya orang itu lagi.

"Pan-" Jawabnya terputus ketika ia mendongak menatap siapa yang membantunya. Dengan segera ia menepis tangan orang yang membantunya itu.

"Gue gak papa" Ujarnya ketika menyadari banyak pasang mata yang menatapnya dan Gus idaman para santri itu.

Mendengar ucapan Diandra membuat Alkaf mengedarkan pandangannya, banyak yang melihat ke arahnya dan Diandra saat ini. "Lain kali hati-hati" Ujarnya lalu melenggang pergi.

"Lo gimana sih! Nabrak Gus Alkaf kan jadinya!!" Tegur Karin, ia berani mendekat setelah Alkaf pergi.

"Gue nabrak Alkaf juga karena elo oncom!!" Tukas Diandra sambil menonyor kepala Karin kasar.

"Sakit bego!!" Kesal Karin mengusap kepalanya yang berdenyut akibat tonyoran Diandra.

"Gatel!!" Sindir salah satu santri.

"Ya digaruk dong!!" Jawab Diandra asal.

Santri itupun menatap Diandra tajam, dengan tatapan seolah membunuhnya.

"Minta gue congkel tuh mata?!!" Tanya Diandra menatap sekitar karena banyak yang menatapnya dengan mata melotot seolah ia sudah melakukan kesalahan besar, terutama seorang gadis bergamis merah marun yang mengatainya gatel tadi.

"Lo ngomong apaan sih Di?! Dan elo mau congkel mata gue?!" Tanya Karin menatap Diandra tak percaya.

"Itu tuh! Mata yang minta diperesin juruk nipis!!" Tukasnya membuat Karin menatap sekitar.

"Ganas!! Noh liat matanya udah pada gede, kayak mata sapi!!" Ledek Karin membantu Diandra memberi sedikit pengertian untuk para santri yang kurang belaian.

"Dasar nggak tau malu! Gus Alkaf jadi ternodai karena sudah bersentuhan sama elo!" Ujar santri bergamis merah marun itu dengan aksen jawa medoknya.

"Medok banget anjir! Sampe gimana gitu gue dengernya!!" Sindir Diandra tertawa keras, begitu pula Karin.

"Lo jangan sok iya jadi orang kota!! Orang kayak gini harus kita kasih pelajaran Git!" Timpal salah satunya yang tak rela temannya yang bernama Gita itu di hina.

"Lho... Lho... Mbok ya jangan gitu!" Ujar Diandra mengikuti nada bicara santri itu, yang membuat Karin meledakkan tawanya hingga banyak yang mengerumuni mereka.

"Lho kenapa ketawa?" Tanya Diandra menatap Karin sok polos.

"Hahaha udahh... Gue nggak kuat" Ujarnya sambil memegang perutnya yang sakit akibat tertawa terus. Dan akhirnya mereka berdua tertawa keras melupakan tatapan para santri di sekitar mereka yang sudah nampak emosi.

"Akh!... Sakit bego! Lo tolol apa gimana?! Lepasin!!" Teriak Diandra ketika jilbab beserta rambutnya di jambak oleh Gita.

"Ini karena elo udah berani ngehina gue!" Ujarnya memperkeras jambakannya "Dan ini karena elo udah menyentuh calon suami gue!!" Lanjutnya melepas jambakannya lalu beralih menampar pipi Diandra hingga menimbulkan memar dan sudut bibir yang mengeluarkan darah.

Cinta Pertama GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang