13

24.1K 1.6K 27
                                    

Happy Reading💞

Setelah urusannya selesai, Alkaf segera menuju ke rumah keluarganya Diandra. Ia menatap gugup pintu di depannya saat ini. Ia menghembuskan nafas pelan lalu mulai mengetuk pintu dan juga diiringi salamnya "Assalamualaikum" Salamnya.

"Waalaikum salam!" Jawab dari dalam sedikit berteriak. Tak lama munculah wanita yang sedikit mirip dengan Diandra, siapa lagi kalau bukan Mamanya.

"Ehh nak Alkaf... Ada apa ya? Ahh ayo masuk dulu nak!" Ujarnya sambil membukakan pintu lebar-lebar.

"Eh iya tante" Ujar Alkaf sedikit gugup sambil mengikuti langkah calon mertuanya 'insyaallah'.

"Papa! Liat siapa yang datang!" Teriaknya memanggil sang suami.

"Siapa sih Ma?" Tanya Gunawan sambil berjalan ke arah ruang tamu. "Ohh Alkaf! Ayo silahkan duduk nak" Ujarnya ketika melihat Alkaf yang berdiri di samping istrinya.

"Iya duduk dulu, tante ke dapur dulu buat minuman" Pamit Dita.

"Ehh nggak usah repot-repot tante" Ujar Alkaf sungkan.

"Enggak repot kok, yaudah ya tante ke belakang dulu" Ujarnya segera melenggang pergi.

Selepas kepergian Dita, Alkaf dan juga Gunawan berbincang-bincang ringan, hingga Gunawan menanyakannya bagaimana keadaan putrinya.

"Ngomong-ngomong gimana keadaan Diandra disana? Makannya banyak? Tidurnya nyenyak nggak?" Tanyanya beruntun yang membuat Alkaf menggaruk tengkuknya. 'Bagaimana bisa tau kalau belum saya halalkan Om?' Tanyanya dalam hati.

"Alkaf mana tau Pa, kan disana laki-laki sama perempuan di pisah" Timpal Dita yang datang dengan nampan berisi minuman dan camilan.

"Ohh iya ya!" Ujar Gunawan meringis malu.

"Hhhh nggak apa-apa kok Om" Ujar Alkaf sambil tersenyum.

"Ayo silakan di makan nak" Uar Dita sambil menaruh camilan di meja.

"Ehh iya tante" Jawab Alkaf tersenyum.

"Oh iya, tumben banget kamu kesini dan nggak ngajak Abi sama Umi mu juga?" Tanya Gunawan yang diangguki oleh Dita.

Perlahan Alkaf menghembuskan nafas tenang dan berujar "Hmm gini Om Tante, sebenarnya kedatangan saya kesini memiliki niat baik" Ucapnya. "Bismillah! Saya ingin mengkhitbah putri Om dan Tante... Diandra!" Ucapnya tegas membuat Gunawan dan Dita kaget.

"Hmm mungkin Om dan Tante kaget mendengarnya. Abi dan Umipun juga begitu setelah saya mengungkapkan niat baik itu. Tapi Om dan Tante nggak perlu khawatir, insyaallah saya mencintai Diandra karna Allah!" Ujarnya yakin.

Setelah menormalkan kekagetannya, Gunawan berujar serius. "Om nggak meragukan sama sekali dengan apa yang kamu ucapkan itu Alkaf. Tapi apa Om boleh tau, kenapa kamu bisa mencintai anak Om secepat itu? Kalian kan belum saling mengenal? Kamu belum tau gimana sifat Diandra begitupun sebaliknya" Ujar Gunawan bijak.

"Diandra itu beda Om, dia beda dengan gadis-gadis yang pernah saya temui. Dan entah kenapa saat pertama kali kita bertemu, saya nggak bisa menahan untuk tidak menatap wajahnya. Saya takut berdosa karna nggak bisa menahan pandangan saya Om. Dan masalah belum saling mengenal satu sama lain, hal itu bisa kita lakukan saat kita sudah halal" Jelas Alkaf yakin.

"Mmm apakah keluarga kamu setuju dengan niat kamu ini? Dan apa Diandra juga sudah tau?" Tanya Gunawan sedangkan Dita memilih menyimak percakapan keduanya.

"Insyaallah keluarga saya sudah setuju Om. Sedangkan Diandra, saya akan memberitahunya setelah Om mengijinkannya" Ucapnya serius.

"Om memang menunggu seseorang yang dengan berani melamar anak Om kerumah ini. Dan Om nggak percaya kalau akan secepat ini orang itu datang!" Ujarnya sambil menepuk bahu Alkaf pelan. "Dan Om yakin akan menyerahkan putri Om ke tangan yang tepat!" Ujarnya sambil tersenyum.

Cinta Pertama GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang