48

23.7K 1.7K 409
                                    

Happy Reading💞💞💞

Sudah tiga hari ini Alkaf di rawat di Rumah Sakit dan sudah tiga hari juga Diandra berada di sampingnya. Kini gadis itu tengah duduk di sofa dengan laptop yang menyala di hadapannya. Ditemani dengan calon Kakak Ipar dan juga pop corn di tangannya itu, berhasil membuatnya melupakan sang Suami yang tengah tertidur efek setelah minum obat.

"Anjay! Itu beneran Aa Baekhyune?! Wess demen banget gue!" Komentarnya saat melihat ada salah satu member EXO yang ikut andil dalam drakor tersebut.

"Yang mana?" Tanya Olif menimpalinya.

"Itu! Yang mukanya ganteng kayak Alkaf!" Tunjuknya dengan pedenya.

"Buehh Suami sendiri di samain artis korea!" Goda Mahendra.

"Ck! Kenapa sih lo selalu komentar kalo gue lagi ngomong?! Lo ada dendam kesumat sama gue?!" Tukas Diandra menatap Mahendra tajam.

"Yailah gitu aja ngegas!" Heran Mahendra.

"Habisnya lo itu bikin gue gedek tau gak?! Baru hari ini ya mood gue mulai membaik! Jangan sampe lo ngerusak mood gue dan gue usir dari sini!" Ancamnya yang malah membuat Mahendra semakin menjadi-jadi.

"Oh iya gue lupa masalah itu! Gimana-gimana? Gue ketinggalan gosipnya nih!" Keponya.

"Kan! Kan! Lo tuh! Ya Allah, punya Abang kok gini amat!" Dramatisnya.

"Udah deh! Ribut mulu perasaan!" Jengah Garendra melihatnya.

"Dia duluan yang-" Ucapan Mahendra terhenti saat terdengar salam dari luar dan masuklah seorang pria yang tak dikenalnya. Tapi itu tak berlaku bagi Diandra yang sudah menatapnya sinis.

"Siapa ya?" Tanya Garendra mewakili karena semua hanya diam begitu pula Diandra.

"Ning" Panggil orang itu, mengabaikan pertanyaan Garendra.

"Disini nggak ada yang namanya Ning, Om" Timpal Mahendra yang mendapat geplakan dari Diandra.

"Ning itu gue Oon!" Jelasnya tak santai.

"Heh! Gak tau diri banget lo! Nama udah bagus-bagus malah lo ganti! Dasar nurjanah lo jadi anak!" Marah Mahendra tak terima.

"Bang! Lo tuh bener-bener bego ya?! Gue lelepin ke empang baru tau rasa lo!" Geramnya menjambak rambut Mahendra kasar yang membuat sang empu berteriak kesakitan.

"Maaf Om, silahkan duduk" Ujar Garendra tak enak hati karena tingkah kedua adiknya itu.

"Maaf, saya hanya ingin bicara dengan Ning Diandra sebentar" Ujarnya dengan mata sesekali melirik ke arah Alkaf yang sedang tidur.

Garendra manatapnya bingung dan segera melerai ke dua adiknya itu. Disini hanya ada mereka berlima, jadi kalau bukan dirinya yang melerai siapa lagi dan ini juga ada tamu yang masih berdiri di depan pintu yang membuatnya tak enak hati.

"Diandra!" Panggilnya dengan mencekal tangan Diandra yang masih bertengger di atas kepala Mahendra. "Om itu mau bicara sama kamu" Lanjutnya membuat Diandra kembali melayangkan tatapan sinis ke orang tersebut.

"Apa lagi yang mau anda bicarakan? Anda belum puas menghina saya?! Anda belum puas menghina jalang ini?!" Tanyanya menatap nyalang orang itu.

Semua menatap Diandra dan orang itu bergantian. Mereka bingung kenapa Diandra malah semakin marah dan menyebut dirinya sebagai jalang.

Dengan instingnya, Olif mendekati Diandra dan mencoba menenangkannya.

"Maaf atas kesalahan saya dan adik saya kemarin. Saya benar-benar merasa bersalah" Ujarnya siapa lagi kalau bukan Gus Yahya. "Tapi saya mohon sama kamu Ning, tolongin adik saya. Dia tidak mau bertemu siapapun selain kamu" Lanjutnya berderai air mata. Bahkan ia hendak bersujud di hadapan Diandra kalau saja Diandra tidak memundurkan tubuhnya.

Cinta Pertama GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang