19

23.5K 1.7K 25
                                    

Akad!!!...

"Sudah selesai!!" Ujar perias yang membantu Diandra.

Diandra manatap pantulan dirinya di cermin. 'Kalo dilihat-lihat cantik juga gue!' Batinnya percaya diri.

"Sekarang, Mbak tunggu disini. Nanti suami Mbak yang akan datang ke sini buat jemput Mbak" Ujar perias itu dan diangguki oleh Diandra.

Selepas kepergian Mbak-Mbak perias itu, Diandra memilih memainkan ponselnya untuk menghilangkan rasa bosan. Di hari pernikahannya, bukan merasa gugup Diandra malah merasa bosan karena sendirian di kamar.

"Huhh!! Lama banget sih?! Pengen rebahan tapi takut rusak nih tatanan jilbab! Mana ngantuk banget lagi!!" Gerutu Diandra.

"Apa gue cuci muka aja ya biar nggak ngantuk lagi?" Gumamnya sambil berjalan menuju kamar mandi.

"Bego! Kalo gue cuci muka, ya luntur lah ni riasan!!" Ucapnya ketika teringat bahwa wajahnya sudah dirias, dan tangan cerobohnya itu malah terangkat untuk memukul pelan kepalanya hingga tatanan jilbabnya buyar.

"Nah! Nahkan tolol gue!! Ini gimana benerinnya coba?!!" Ucapnya sambil mencoba membenarkan tatanan jilbabnya. Tapi nihil, bukannya rapi malah semakin berantakan.

"Mati gue!! Malu dong sama tuh cowok kalo jilbab gue kayak gini!!" Gerutunya terhenti ketika mendengar ucapan SAH!! dari luar.

"Mampus! Itu udah pada bilang sah lagi!! Ahh gimana ini! Pasti tuh cowok udah mau kesini!!" Bingungnya.

Tok... Tok...
"Assalamualaikum" Salam dari luar membuat Diandra kelimpungan.

"Tuhkan apa gue bilang!! Gimana nih?! Ngumpet! Buruan ngumpet!! Tapi dimana?!" Ujarnya sambil celingukan mencari tempat yang aman buat bersembunyi.

"Nah kamar mandi! Iya!! Disana aja!!" Ucapnya ketika pandangannya terarah pada kamar mandi. Diandrapun segera masuk dan menutup pintunya.

~*~*~*~
"Assalamualaikum" Salam Alkaf sambil mengetuk pintu.

"Kok nggak di buka ya?" Tanyanya pada Mahendra yang mengantarnya ke kamar Diandra.

"Langsung masuk aja, lagian udah sah masa mau masuk harus minta ijin dulu!" Goda Mahendra.

"Hmm yaudah ayo masuk" Ajaknya.

"Kalo gugup jangan kelihatan banget lah Kaf! Ya masa gue mau masuk ke kamar pengantin sih?!" Ujarnya tertawa. "Udah sana masuk! Gue turun dulu" Lanjutnya meninggalkan Alkaf yang terdiam di depan pintu kamar Diandra.

"Masa langsung masuk? Apa nggak sopan?" Tanyanya pada diri sendiri.

Sekali lagi Alkaf mengucapkan salam berharap Diandra membukanya pintunya,. Tapi nihil, Diandra bahkan tak menjawab salamnya.

"Apa nggak kedengaran ya? Tapi gimana? Apa langsung masuk aja?" Tanyanya bingung.

"Bismillah!" Ucapnya mulai membuka pintu itu, karena nggak ada pilihan lain lagi selain masuk sendiri. Setelah masuk, Alkaf menutup pintunya kembali.

Kosong... Diandra tidak ada di kamarnya. Alkaf mulai panik, ia mengira bahwa Diandra kabur karena tidak menerima pernikahan ini. Tapi Alkaf mencoba tenang, ia berargumen bahwa Diandra tengah di kamar mandi saat ini. Dan ternyata itu benar, karena Alkaf mendengar suara gemericik air dari kamar mandi.

Lama menunggu, tapi Diandra belum juga keluar. Alkafpun berinisiatif menanggilnya.

"Diandra... Apa masih lama?" Tanyanya.

Degg!...

Mendengar seseorang memanggilnya, membuat Diandra semakin panik sendiri. "Dia udah masuk! Gimana nih!!" Paniknya.

Cinta Pertama GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang