40

22.5K 1.4K 112
                                    

Semua menunggu kelanjutan dari ucapan Diandra, tapi yang ditunggu terus mengulang kata "Nama pacar gue..."

"Terus aja gitu sampai aku lupa apa pertanyaanya!" Sindir Luna.

"Emang lebih baik begitu" Timpal Diandra.

"Ish! Buruan! Siapa namanya?!" Desak Luna.

"Oke bakal gue jawab tapi jangan sampai kalian berdua serangan jantung dan mati mengenaskan disini!" Peringatnya.

"Gak akan!" Sanggah Luna cepat.

"Yaudah gue nggak tanggung" Ujar Diandra tanpa melanjutkan ucapannya.

"Ayo ngomong! Malah diem!" Tukas Luna kesal karena setelah ngomong begitu, Diandra malah diam.

"Gak sabaran banget sih!" Kesal Diandra karena dipaksa. "Nama pacar gue Alkaf, umurnya gak tau, rumahnya depan situ dan pekerjaannya tebar pesona!!" Jawabnya cepat karena saking cepatnya ketiga orang di depannya ini melongo tak paham dengan ucapannya.

"Mbak ngomong apa sih?! Jangan cepet- cepet! Kita nggak paham!" Ujar Tasya bingung.

"Makanya kalo punya kuping itu digunain bukan cuma buat cantelan!" Oloknya.

"Bukan kita yang salah! Tapi Mbaknya aja ngomongnya kecepetan!" Elak Luna.

"Bodo amat! Yang penting gue udah jawab semua pertanyaan lo!" Ujar Diandra tak peduli.

"Harus di ulangi!" Suruh Luna.

"Iya! Mbak Diandra harus mengulangnya, karena Mbak harus jujur!" Imbuh Tasya.

"Yaiya! Gue ulangi! Nama pacar gue Alkaf, umurnya gak tau, rumahnya depan situ dan pekerjaannya tebar pesona!! Puas?!" Ujar Diandra menekan semua kata.

Sedangkan kedua makhluk yang memaksanya kini malah terbengong dengan mata melotot.

"Udah gue bilang kalo kalian nggak akan kuat dengernya!" Ujar Diandra menatap kasihan kedua gadis di depannya ini, sedangkan Syifa nampak anteng di tempat.

"Hahaha!!" Tawa Tasya dan Luna kencang.

"Hey! Diam dan tidur!!" Teriak Tim keamanan karena suara Tasya dan Luna yang menggelar.

Semua terdiam mendengar teriakan Tim keamanan yang menggelar itu.

"Bubar" Ujar Diandra pelan dan bangkit menuju ranjang.

"Mbak... Mbak... Kalo ngehalu jangan ketinggian, nanti jatuhnya sakit!" Timpal Luna diiringi dengan tawanya.

Mendengar itu Diandra hanya tersenyum sinis menatap Tasya dan Luna yang menertawakan dirinya 'Belum tau aja kalian berdua! Tapi lebih baik deh kalo kalian nggak percaya, karena gue belum siap kalo sampai ada yang tau apa hubungan gue dan Alkaf yang sebenarnya' Batin Diandra.

"Yang namanya jatuh emang sakit Lun! Tapi tau nggak apa yang jatuh tapi nggak sakit?" Ujar Diandra dari atas ranjang.

"Emang ada?" Tanya Luna penasaran.

"Ada, jatuh cinta kepadamu! Eaa!" Jawab Diandra cekikian sambil guling-guling di atas ranjang dan Bugh!!.

Tawa Syifa, Tasya, dan Luna menggelar seketika saat melihat Diandra yang jatuh dari ranjang yang untungnya ia guling-gulingan di ranjang bawah, jadi masih amanlah.

"KALIAN TIDUR SEKARANG ATAU SAYA YANG TIDURKAN KALIAN?!!!" Teriak petugas keamanan tepat di depan pintu.

Buru-buru semua menaiki ranjang masing-masing dan berusaha untuk segera tidur. Tapi beda dengan Diandra yang masih kelesotan di lantai.

Cinta Pertama GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang