14

23K 1.6K 23
                                    

Happy Reading Guys💞

"Mbak Diandra" Panggil Syifa pelan.

"Apaan sih? Ngantuk gue! Ini tuh masih jam sebelas malem, jadi jangan ganggu gue!" Ujar Diandra sambil membalikkan badannya memunggungi Syifa.

"Perasaanku nggak enak Mbak" Ucap Syifa pelan.

"Di enakin aja lah" Sahut Diandra dengan mata terpejam.

"Aku serius Mbak" Ujar Syifa sedikit geram.

"Terus gue harus ngapain?" Tanya Diandra sambil membalikkan badannya menghadap Syifa.

"Temenin Syifa ke ndalem ya?" Pintanya memohon.

"Sekarang?" Tanya Diandra memastikan dan dijawab anggukan oleh Syifa.

Diandra menghembuskan nafas pelan dan berucap "Yaudah" Pasrahnya sambil turun dari ranjang dan mengambil jilbabnya yang ada di gantungan. Diandra sudah mulai terbiasa menggunakan jilbab.

"Mereka di kasih tau gak?" Tanya Diandra ketika melihat Tasya dan Luna yang tidur.

"Nggak usah Mbak, kasian" Ucap Syifa yang membuat Diandra mendengus sebal. 'Kalo bengunin mereka kasian! Kenapa nggak kasian bangunin gue?! Mana nih mata lengket banget lagi!" Gumamnya kesal.

"Apa Mbak?" Tanya Syifa sedikit mendengar apa yang di ucapkan Diandra.

"Ahh nggak, ini nih mata gue susah banget buat melek" Elak Diandra membuat Syifa tak enak hati.

"Afwan ya Mbak. Gara-gara Syifa, tidur Mbak jadi keganggu" Ujar syifa menyesal.

"Awan apaan sih? Udahlah ayo keburu merem lagi nih mata" Ucap Diandra segera pergi ke arah pintu.

"Bentar Mbak hati-hati, nanti ada pengurus yang patroli" Ucap Syifa membuat Diandra berbalik badan ke arahnya.

"Patroli apaan? Udah kayak buronan aja dah hidup gue!" Ujar Diandra dramatis.

"Ya patroli ke semua lingkungan pesantren Mbak. Takutnya ada santri yang melakukan macam-macam" Jelas Syifa membuat Diandra mengangguk mengerti.

"Ohh gitu... lah ini jadi nggak ke ndalem?" Tanya Diandra berharap tidak jadi kesana.

"Hmm jadi" Jawab Syifa membuat Diandra menghela nafas pasrah.

Skip»»»

Setelah mengendap-mengendap dari asrama sampai ndalem yang jaraknya lumayan jauh, akhirnya Syifa dan Diandra sampai dengan selamat tanpa sepengetahuan siapapun.

Syifa segera bergegas mengetuk pintu dan diiringi dengan salamnya. Tapi tak ada yang kunjung membuka pintu membuat Syifa berfikiran macam-macam.

"Kok nggak ada yang bukain ya Mbak? Biasanya Umi yang selalu bukain pintu" Ucap Syifa kepada Diandra.

"Ya mana gue tau, mungkin Umi udah tidur kali" Sahut Diandra sambil menguap.

"Iya juga ya" Ucap Syifa.

"Hmm... Rumah elo disini juga kan?" Tanya Diandra membuat Syifa bingung.

"Iya, kenapa Mbak?" Tanyanya.

"Masa elo juga nggak di kasih kunci nih rumah sih?" Tanya Diandra membuat Syifa ingat sesuatu.

"Ohh iya Mbak, Umi pernah kasih tau Syifa kalo dibawah pot itu ada kunci cadangannya" Ujarnya sambil menunjuk pot bunga yang ada di teras.

"Kalo gitu kenapa nggak dari tadi?" Geram Diandra.

"Hehehe lupa Mbak" Ujar Syifa disertai cengirannya.

Cinta Pertama GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang