Happy Reading💞
Saat ini Alkaf tengah duduk di ruang keluarga bersama Umi dan juga Abinya. Ia hanya tinggal menunggu kedatangan sang Adik. Hingga tak lama ada yang mengucapkan salam.
"Assalamualaikum" Salamnya.
"Waalaikum salam" Jawabnya serempak.
"Ayo duduk nak" Suruh Umi menatap keduanya.
"Ada apa sih Umi panggil Syifa kesini? Kan kasian Mbak Diandranya ditinggal sendiri" Ujar Syifa sambil duduk di sebelah Uminya.
"Itu... Mas kamu ingin bicara katanya" Jawab Umi.
"Cepetan Mas bicaranya" Suruh Syifa tak sabaran.
"Sabar elah!" Ucap Afaf memutar bola matanya malas.
"Apaan sih Gus!" Sinis Syifa menatap tak suka ke arah Afaf.
"Saya itu Kakak kamu jadi, ya panggil sewajarnya dong!" Ujar Afaf tak terima karena Adik satu-satunya ini seperti tak menganggapnya sebagai seorang Kakak.
"Ya mana ada Kakak ngomong sama Adiknya sendiri pakek 'SAYA'!!" Sindir Syifa sambil menekan pada kata saya.
"Ta-" Ucapan Afaf dipotong oleh Umi.
"Kamu juga Faf! Sama Adik sendiri kok ngomongnya formal banget" Tegur Uminya.
"Itukan ciri khas Afaf Mi! Harusnya Umi dukung dong!" Ujarnya sambil cemberut.
"Idih!" Timpal Syifa sambil bergidik ngeri "Ayo Mas mau bicara apa?" Lanjutnya sambil menatap Alkaf yang duduk dengan tenang.
Sebelum berucap, Alkaf menghembuskan nafas pelan "Bismillah... Alkaf mau mengkhitbah seseorang Abi, Umi" Ujarnya tenang.
Tapi tidak dengan semua keluarganya. Pasalnya yang keluarganya tau, Alkaf tidak sedang dekat dengan seorang gadis manapun.
"Emang kamu sudah yakin?" Kini Abi yang bertanya.
"Insyaallah Abi. Alkaf sudah sholat istiqoroh untuk memastikannya, dan Alkaf sudah yakin dengan hal itu" Jawabnya.
"Hmm kalo itu sudah jadi keputusanmu, Abi akan mendukungnya. Tapi, apa Abi boleh tau siapa gadis itu?" Tanya Abi sedangkan semua mendengarkan dengan seksama siapa gadis yang beruntung itu.
"Bismillah namanya Diandra Abi" Ucapnya yakin.
Mata Syifa melotot seketika, setelah mendengar nama Diandra keluar dari mulut sang Kakak.
"Maksud Mas, Mbak Diandra?" Tanya Syifa tak yakin.
"Iya Dek" Jawab Alkaf sambil tersenyum.
"Diandra yang tadi buat onar di asrama?" Sekarang giliran Afaf yang memastikannya.
"Buat onar kenapa?" Bukannya menjawab, Alkaf malah bertanya.
"Dia enggak mau tidur sama santri lain, maunya cuma sama Karin. Mana pakek teriak-teriak lagi" Cerocos Afaf tak menghiraukan kalau orang didepannya ini sebentar lagi akan mengkhitbah gadis yang tengah di jelek-jelekannya itu.
Bukannya marah, Alkaf malah tertawa ringan mendengar penjelasan sang Adik. Karena hal itu membuatnya semakin tak sabar untuk menghalalkan gadis itu.
"Ngomong-omong apa yang membuat kamu suka sama Nak Diandra, sayang? Apalagi kalian baru kenal" Tanya Umi tak percaya bahwa putranya bisa kepincut secepat itu sama Anak dari teman suaminya.
"Dia itu beda sama gadis lain Umi. Entah kenapa jika di dekat dia, jantung Alkaf berdetak dengan cepat dan Alkaf sulit untuk tidak memandang wajahnya. Alkaf takut akan terus berzina dengan tidak bisa menjaga pandangan Alkaf. Maka dari itu Alkaf berniat untuk mengkhitbahnya" Jelas Alkaf panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Pertama Gus
RandomFollow dulu baru baca😉 Jangan lupa Vote dan Comment nya😊 Semoga suka💞 17 - 05 - 20