Happy Reading Guys💋💋💋
"Akhh! Aduh! Pelan-pelan!"
"Astaghfirullah! Ternodai sudah telinga hamba Ya Allah!" Pekik Afaf pelan dan dengan tangan yang menggosok telinganya sendiri.
Tadi saat ia hendak pergi ke kamarnya yang kebetulan harus melewati kamar Masnya itu, ia mendegar suara aneh dari dalam yang kebetulan lagi pintunya tidak tertutup sempurna. Pikirannya langsung menjurus ke suatu hal yang membuatnya bergidik ngeri.
Padahal itu semua adalah HOAX!!! Karena suara yang keluar dari kamar Masnya itu timbul dari Diandra yang meringis kesakitan saat Alkaf memijat kakinya yang terkilir di kamar mandi tadi.
"Ish! Jangan diteken keras-keras! Kamu mah kayak lagi melintir kaki aku tau gak!" Pekik Diandra saat Alkaf memijatnya terlalu bertenaga.
"Iya maaf" Gumam Alkaf yang masih fokus pijat memijatnya.
"Gimana? Udah mendingan?" Tanya Alkaf saat tak terdengar lagi rintihan Diandra.
"Kayaknya udah deh" Jawabnya sembari menggerak-gerakkan kakinya.
"Kamu beneran mau ke asrama sekarang?" Tanya Alkaf pada topik yang dibicarakan istrinya sebelum insiden terjatuh di kamar mandi tadi.
"Iya. Kenapa?" Tanyanya bingung.
"Kamu tinggal disini aja yah? Aku nggak mau sampai kejadian itu terulang lagi" Ujar Alkaf mengungkapkan unek-uneknya.
Diandra manangkup wajah Alkaf dan menatapnya dengan seulas senyuman. "Sekarang kamu ada disini, di samping aku. Dan kamu pasti nggak akan ngebiarin aku kenapa-napa. Bukan begitu Suamiku?" Ujarnya yang dijawab anggukan oleh Alkaf.
"Aku nggak akan ngebiarin kamu kenapa-napa" Jawab Alkaf serius.
Senyum Diandra menggembang dengan kepala mengangguk sekilas "Jadi nggak ada yang perlu dikhawatirkan lagi. Oke?"
"Tapi kan-"
"Apalagi?" Sela Diandra kesal.
"Jangan bikin aku mulai marah yah!" Lanjutnya penuh peringatan yang membuat Alkaf menghela nafasnya.
"Udahlah! Mending sekarang kita makan karena anak kita udah nendang-nendang minta makan" Ujar Diandra mencoba menghilangkan kekhawatiran Alkaf. Dan hal itu berhasil, malah kelewatan berhasilnya.
"Ahh! Gimana kalo sekarang kita bikin Alkaf junior aja?!" Ajaknya yang membuat Diandra memelototkan matanya.
"Gak! Aku udah nahan laper dari tadi yah! Gak mau nahan lagi!" Tolaknya mentah-mentah dan langsung pergi begitu saja.
"Kesempatan nggak akan datang dua kali, Alkaf!!" Gerutunya kesal sendiri karena telah menyia-nyiakan kesempatan di Rumah Sakit waktu itu.
🐒🐒🐒🐒🐒🐒🐒🐒
Mata Diandra menatap sekilas ke arah segerombolan santri yang sepertinya sedang membicarakan tentangnya. "Cih! Beraninya di belakang!" Gumamnya ketika melewati gerombolan santri itu.
"Siapa yang di belakang Mbak?" Tanya Syifa sambil celingukan menatap ke belakang.
Saat ini Diandra dan Syifa sedang menuju asrama setelah menginap di ndalem. Dan sudah di suguhi hal seperti ini.
Mendengar pertanyaan Syifa membuat Diandra menatapnya malas. 'Tiga saudara sama-sama nggak ada peka-pekanya!' Batinnya kesal.
"Siapa Mbak?" Tanya Syifa masih tetap celingukan.
"Nggak usah di cari Syifa! Dah lah ayo pergi!" Ujar Diandra menarik Syifa pergi. Ia khawatir tak bisa menahan emosinya kalau masih tetap berada di zona nyinyir para santri, karena saat ini ia harus bisa menjaga sikap agar tidak sampai membuat Alkaf malu nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Pertama Gus
RandomFollow dulu baru baca😉 Jangan lupa Vote dan Comment nya😊 Semoga suka💞 17 - 05 - 20