36

19.1K 1.3K 90
                                    

Happy Reading Guys...

Disaat semua santri mulai meninggalkan kelas karena pelajaran telah selesai, beda halnya dengan Diandra yang nampak masih betah duduk di bangkunya.

"Ayo Mbak, nunggu apa lagi?" Tanya Tasya yang melihat Diandra hanya diam saja dan dengan buku yang masih berserakan di atas meja.

"Males gue" Gumamnya sambil menidurkan kepalanya di atas meja.

"Pasti takut di hukum Mas Alkaf kan?" Tebak Syifa yang langsung membuat Diandra menegakkan kepalanya.

"Gue sama sekali nggak takut sama Mamas lo itu ya!" Elaknya yang membuat Syifa tertawa.

"Yaudah kalo nggak takut ayo kita anter ke ndalem" Ujar Syifa lagi.

"Gue bukan anak kecil! Jadi nggak usah anter-anteran segala!" Ngegasnya kemudian memasukkan buku-bukunya ke dalam tas dengan kasar.

Melihat tingkah Diandra membuat Syifa tak enak hati dan meminta maaf. "Mbak marah ya? Maafin Syifa, Syifa tadi cuma bercanda aja kok" Ujarnya sambil memegang tangan Diandra.

"Hadehh! Gue nggak marah Syifa, jadi nggak usah minta maaf dan lepasin tangan gue karena gue harus buru-buru nemuin Mas Alkaf lo itu!" Ujarnya malas.

"Tapi beneran nggak marah kan?" Tanya Syifa memastikan.

"Nggak" Malas Diandra.

"Yaudah kalau gitu tasnya biar Syifa yang bawa, sekarang Mbak Diandra langsung temuin Mas Alkaf" Ujarnya sambil mengambil tas yang berada di atas meja.

Mendengar itu membuat Diandra mendengkus dan berlalu pergi begitu saja.

"Assalamualaikum!" Teriak Syifa yang membuat Diandra ikut berteriak "Waalaikum salam!!".

Ndalem...

"Masuk gak ya?" Bingung Diandra.

Saat ini ia tengah mondar-mandir di depan pintu ndalem tanpa masuk ke dalam.

"Bodo amat lah! Gue tunggu di depan sini aja!" Putusnya kemudian duduk di kursi yang ada di teras, tapi sebelum itu Diandra berujar pelan sangat pelan "Alkaf! Alkaf! Lo nggak ada ya? Yaudah gue tunggu di depan sini!" Ujarnya cekikian.

"Sedia payung sebelum hujan" Gumamnya dengan cekikian.

Sudah beberapa menit berlalu dan Diandra masih setia duduk di teras ndalem, lama-lama matanya terasa sepet karena negara api sudah menyerang.

"Ngantuk banget sumpah!" Gumamnya.

Karena tak tahan akhirnya ia menyerah dengan meletakkan kepalanya di atas meja dan menutupi wajahnya dengan jilbab yang dikenakannya. Saking ngantuknya, dalam hitungan detik ia sudah berpindah ke alam mimpi.

"We are the lovesick grils-" Nyanyian Afaf langsung terhenti ketika menyadari ada seseorang yang sepertinya tengah tertidur di teras.

"Siapa nih?" Tanyanya sembari mendekat.

Dengan perlahan tangan Afaf terulur untuk menyingkirkan jilbab yang menutupi wajah gadis yang tertidur ini dan yahh... Mata Afaf langsung membola seketika.

"Untung nih bocil lagi tidur! Coba kalo nggak, bisa-bisa nama saya tercoreng karena dia denger Afaf! seorang pengurus pesantren menyanyikan lagu dari anak asuhan YG ENTERTAINMENT ini! Apa kata Dunia akhirat nanti?!" Gumamnya pelan.

"Tapi Kakak ipar bocil kenapa bisa tidur di sini sih? Kayak nggak ada tempat tidur aja" Gumamnya lagi.

"Taulah mending di panggilin pawangnya aja" Putusnya kemudian masuk ke dalam dan membiarkan Diandra tetap dalam posisinya. Ini nih definisi Adik ipar lucknut!!.

Cinta Pertama GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang