9

24.2K 1.7K 37
                                    

Masjid...

Diandra dan juga lainnya tiba di masjid tepat saat Alkaf dan juga Afaf hendak memasuki masjid. Melihat Alkaf, Diandrapun memanggilnya untuk membicarakan sesuatu hal.

"Kaf! Alkaf!!" Panggil Diandra tiba-tiba dan membuat semua yang berada disana menatap cengo Diandra, karena dengan beraninya dia memanggil anak yang punya pondok tanpa embel-embel Gus!.

Mendengar namanya dipanggil membuat Alkaf menolehkan kepalanya begitu pula dengan Afaf. Begitu tau siapa yang memanggilnya Alkaf segera menundukkan kepalanya. Dan hal itu membuat Afaf di sampingnya terkikik geli melihat Alkaf yang tampak gugup.

"Rileks Mas!" Tenangnya sambil menahan tawa.

Alkaf tak mendengarkan apa yang di ucapkan Afaf, ia lebih memilih mengatur detak jantungnya dengan menarik nafas dan membuangnya begitu seterusnya.

Sedangkan Diandra yang melihat Alkaf berhenti, segera berlari menuju Alkaf tapi langsung di cekal oleh Tasya.

"Mbak jangan kesana?" Peringat Tasya. Ngomong-omong Tasya ini sangat takut pada Afaf. Jadi dari pada ia harus berhadapan dengan Afaf, ia lebih memilih menghindar.

"Kenapa lagi sih?" Jengah Diandra karena sedari tadi dilarang ini lah disuruh itu lah-_-.

"Pokoknya jangan kesana" Jawab Tasya kekeh.

"Bodo! Gua mau ketemu sama Alkaf!!" Ujar Diandra segera berlari menuju Alkaf mengiraukan Tasya yang terus memanggilnya.

"Kamu kenapa sih Sya, kalo ada Gus Afaf kamu kayak ngehindar mulu?" Tanya Syifa bingung dengan tingkah Tasya.

"Kalo deket Gus Afaf itu bikin aku takut Ning! Hawanya itu loh, dingin banget!!" Ujarnya lebay.

Syifa menggelengkan kepalanya tak habis pikir. Belum tau aja gimana sifat aslinya Gus Afaf, pikir Syifa dalam hati.

^ ° ^ ° ^ °

"Ada apa ya?" Tanya Alkaf ketika Diandra sudah tiba di hadapannya.

"Emm gini... boleh gak besok gue pinjam motor elo lagi?" Tanya Diandra ragu.

Alkaf menautkan alisnya bingung "Emang mau kemana?" Tanyanya.

"Gue mau ketemuan sama temen" Jawab Diandra.

"Kamu gak tau ya kalo udah masuk pesantren gak boleh keluar kalo gak ada urusan penting banget?" Tanya Afaf dingin. "Dan juga, dia itu Gus loh! Kamu seenaknya manggil dia hanya dengan nama?" Imbuhnya.

Dan itu membuat Diandra mengalihkan pandanganya ke arah Afaf. Baru sadar dia kalo ada orang di samping Alkaf.

"Ehh lo ini siapa ya? Sok ngatur banget!! Dan ya... soal panggilan gue ke Alkaf, itu teserah gue lah! Orang Alkafnya biasa aja, kenapa elo yang kebakaran jenggot?!!" Tukas Diandra sinis.

"Kamu yang sopan ya! Saya pengurus dan juga anak Kyai disini! Jadi panggil saya ini Gus!!" Ucap Afaf tanpa menghiraukan Kakaknya yang memintanya untuk berhenti.

"Wahh!! Gila pangkat banget nih orang!!!" Ujar Diandra sambil berkacak pinggang.

"Bilang apa kamu?! Saya gila pangkat? Harusnya kamu itu yang sadar diri!!" Marah Afaf tak terima dibilang gila pangkat.

"Tuh kan Ning! Gus Afaf kalo ngomong pedes banget! Beda kaya kamu dan Gus Alkaf" Lirih Tasya saat melihat apa yang dibicarakan Diandra dari kejauhan.

"Emang bener-bener Gus Afaf! Ayo kita bawa Mbak Diandra pergi aja" Ajak Syifa dan segera mendekati Diandra.

"Hah! Gue udah sadar diri ya!! Lo nya aja yang tiba-tiba nyambung sama omongan orang!" Marah Diandra.

"Udah... ini di depan masjid loh!" Lerai Alkaf tapi tak diindahkan oleh keduanya.

Cinta Pertama GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang