26

19.4K 1.1K 10
                                    

Happy Reading Guys...

"Geledah aja kalo nggak percaya" Ujar Diandra santai.

Tadi saat ia ingin ke kamarnya, ternyata banyak sekali santri yang berkerumun di sana. Dan saat ia datang ternyata ada yang melaporkan dirinya membawa ponsel.

"Pasti ada Mbak, lha wong saya tadi liat sendiri!" Ucap Gita.

"Jadi elo yang laporin gue? Balas dendam nih ceritanya?" Tanya Diandra santai.

"Iya gue yang ngelaporin! Karena gue liat elo di taman belakang tadi lagi telponan!" Ujarnya membuat Diandra mengeluarkan smriknya.

"Kalau Mbak Santi percaya sama apa yang diomongin nih orang, silahkan geledah" Ujarnya mempersilahkan.

Mendengar itu Mbak Santi segera masuk ke dalam dengan beberapa orang untuk membantunya. Syifa, Karin, Tasya dan Luna mendekat ke arah Diandra. Mereka khawatir kalau para petugas keamanan itu menemukan ponsel Diandra di dalam.

"Nasib lo gini amat dah!" Bisik Karin kepada Diandra.

"Syifa takut Mbak" Lirihnya menggenggam tangan Diandra.

"Gak usah takut" Ujar Diandra menenangkan.

Tak lama Mbak Santi dan lainnya keluar dari kamar dengan tangan kosong yang membuat Gita menautkan alisnya bingung.

"Di dalam nggak ada apa-apa" Ucap Mbak Santin membuat Diandra tersenyum tipis. Berbeda dengan lainnya yang nampak bingung.

"Pasti di dalam sakunya Mbak! Soalnya aku lihat tadi dia masukin ke saku!" Ujar Gita yang nampak kekeh dengan apa yang di lihatnya.

"Nih liat, nggak ada kan" Ujar Diandra sambil menunjukkan sakunya yang kosong.

"Tapi saya tadi liat Mbak" Ujar Gita kekeh.

"Kamu jangan mulai lagi Gita! Atau saya kasih kamu hukuman lagi!" Peringatnya dan berlalu pergi setelah tadi meminta maaf kepada Diandra karena telah menggeledah kamarnya.

"Udah sana pergi!" Usir Diandra kepada Gita.

Dengan kesal Gita pergi dengan menghentak-hentakkan kakinya.

"Sekarang udah nggak ada apa-apa, lebih baik kalian bubar!" Ujar Diandra sedikit keras karena sebagian santri masih mengerumuninya. "Ayo kita masuk" Lanjutnya menarik teman-temannya masuk ke kamar dan menutup pintunya.

"Kok ponsel lo bisa nggak ada di dalam?" Tanya Karin mewakili semuanya.

"Ya bisalah, orang udah gue amanin" Jawab Diandra santai.

"Dimana?" Tanya Karin kepo.

'Di rumah mertua!' Ingin sekali Diandra mengatakan hal itu, tapi ia nggak bodoh untuk membongkar apa yang sudah ia sembunyikan.

"Ada lah, lo nggak perlu tau" Jawab Diandra malas.

"Yahh nggak bisa nonton drakor lagi dong" Ujar Karin lesu yang diangguki oleh Luna.

"Otak lo isinya cuma drakor mulu!" Cibir Diandra membuat Karin dan Luna memberengut kesal.

"Udah sono balik ke kamar lo! Gue mau tidur!" Usirnya.

"Sayangnya elo nggak bisa tidur Diandra! Karena hari ini kita disuruh kumpul di masjid!" Ujar Karin.

Diandra manautkan kedua alisnya "Ngapain?" Tanyanya.

"Nggak tau gue, mending langsung kesana aja" Ujarnya.

"Males ahh, kalian aja yang kesana" Ujar Diandra sembari menaiki tangga berniat untuk tidur di ranjangnya.

Cinta Pertama GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang