Bab 5

9.5K 861 18
                                    

Ayo vote duluu sebelum dibaca❤

***

Adel sedang duduk di bangku dipinggiran jalan kelas, kepalanya dia sandarkan ke tembok dengan muka lesu. Disampingnya sudah ada Vera yang sedang memakan roti bakar dengan susu putih.

Selera mood makan Adel langsung hancur seketika karena Akbar, pemuda itu benar-benar orang yang gampang merusak moodnya begitu saja.

Vera yang melihat tingkah aneh dari Adel, dia mengernyit bingung. Tumben-tumbenan bocah ini tidak bawel seperti biasanya.

"Lo kenapa, Del?" tanya Vera.

"Nggak mood," jawab Adel.

"Tumben. Kenapa? Lo diomelin sama Pak Toni hari ini?"

"Bukan."

"Terus?"

Adel langsung menoleh ke arah Vera dengan tatapan tajam. "Nggak mood karena lo banyak omong!" ketusnya.

"Idih sensian amat lo kayak orang mau PMS."

"Ck, bodo."

Tiba-tiba saja tubuh Adel hampir terpental ke belakang karena ada seseorang yang mendorong bahunya cukup kencang, namun Adel langsung menahannya dengan cepat.

Adel mendongakkan kepalanya dan mendapati seorang gadis berambut keriting dengan tatapan tajam kearahnya.

"Cewe cupu yang mulai berani jadi jagoan," ujar gadis berambut keriting itu.

"Maksud lo apa?" tanya Adel tidak mengerti.

"Barusan gue liat lo ngata-ngatain Arkan di kantin tadi. Maksud lo apaan sih ngerendahin dia kayak gitu? Lo mau jadi jagoan sekolah disini? Atau lo mau nyari sensasi disini?" Gadis itu menatap Adel dengan tatapan yang begitu sengit. "Kalau lo mau jadi jagoan, nggak gini juga caranya! Dan gue kasih tahu ya sama lo, nggak usah jadi cewek sok pemberani dengan cara lo buat masalah sama Arkan!" sambungnya.

"Lo cewenya?" tanya Adel.

"Bukan."

"Terus?"

Gadis berambut keriting itu langsung gelagapan seketika. "Y-ya bukan siapa-siapanya."

Adel langsung bangkit dari duduknya dan menatap gadis yang telah merusak mood nya ini.

"Terus kenapa lo bersikap kayak gini sama gue? Lo mau nyari masalah sama gue?"

"Gue bukan nyari masalah sama lo, tapi gue cuma mau ingetin sama lo doang!"

"Gue nggak perlu ingetan dari lo itu, Anjing!"

Gadis itu tersenyun remeh. "Dasar cewek gila! Sok berani, sok jagoan, dan sok paling keren, padahal aslinya lo itu cupu!"

"Bacot."

Gadis itu mengangkat satu tangannya untuk bersiap menampar Adel dengan keras, namun diluar dugaannya Adel justru dengan cepat menahan tangannya, lalu...

Plak

Satu tamparan keras mendarat di pipi mulus gadis berambut keriting tersebut. Gadis itu terkejut luarbiasa dengan perlakuan Adel seperti ini.

"Sebelum lo nampar gue, lo yang bakal gue tampar duluan," kata Adel dengan suara pelan namun sangat dingin.

"Dasar cewek kurang ajar--"

Belum sempat gadis itu menjambak rambut Adel, lagi-lagi Adel sudah menahan tangannya kembali dengan cengkraman yang begitu kencang.

"Jangan buat masalah sama gue, Bangsat!" pekik Adel dengan emosi yang menggebu-gebu.

ARKAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang