Bab 17

7.6K 848 31
                                    

***

Malam harinya,

Malam ini Adel sudah rapih dengan pakaian Dress nya berwarna maroon dengan rambutnya yang dia kuncir bagian pinggir nya kemudian mengikatnya ke belakang membuatnya lebih cantik dan imut.

Dan juga Adel baru saja sampai dirumah mewah milik Maura si ketua osis sekolahnya. Perkarangan rumahnya dipenuhi mobil-mobil mewah dan beberapa motor juga. Banyak sekali para tamu undangan yang datang, apalagi yang datang semua anak kelas 12 dan anak-anak muda lainnya.

Sesampai didalam, Adel langsung dikejutkan dengan kedatangan Vera secara tiba-tiba.

"Yaampun Adel! Hari ini lo cantik banget!" seru Vera.

"Gue udah cantik dari dulu," jawab Adel. "Btw, dimana Maura?" tanyanya sembari menatap kanan dan kiri.

"Ada didalam, yuk kesana."

Adel hanya mengangguk antusias dan mereka berdua berjalan melewati orang-orang yang sedang mengobrol, bercanda, dan minum bersama. Kebanyakan dari tamunya itu orang-orang dari kalangan atas, Adel jadi insecure melihatnya.

Di sana sudah ada Gadis berambut pendek yang memakai Dress panjang berwarna abu-abu. Make-up yang cocok dengan muka nya, membuat gadis itu tampil sangat cantik.

"Maura!" panggil Adel.

Gadis yang dipanggil pun mendongak dan tersenyum lebar. "Adel!" sapanya kembali.

"Selamat ulang tahun ya, semoga bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi," kata Adel.

"Thank's, Adel!!"

Adel pun menyodorkan sebuah kado berwarna merah muda dengan pita yang diatas nya. Tidak terlalu besar, namun isinya sangat berharga.

"Nih, buat lo," kata Adel lagi.

"Lucu banget bungkusnya! Makasih ya!!"

"Sama-sama."

"Kalau gitu, minum dulu sana. Gue udah siapin banyak minuman dan makanan diatas meja sana, selamat menikmati hidangannya."

Adel dan Vera hanya mengangguk, sedangkan Maura langsung berbalik berjalan meninggalkan mereka berdua untuk menyambut kedatangan tamu yang lainnya.

"Lo mau minum?" tanya Adel.

"Boleh," jawab Vera.

"Gue ambil dulu."

"Tumben."

"Yoi, lagi berbaik hati gue hari ini."

Vera hanya memutar bola matanya malas, baik nya cuma hari ini doang, sedangkan di hari lain-lainnya tidak, dasar Adel.

Dan Adel akhirnya berjalan kedepan untuk mengambil minuman buat dirinya dan juga Vera. Namun sebelum dia sampai ditempat hidangan tersebut, tangannya sudah ada yang menarik dari samping.

Refleks Adel terkejut dengan perlakuan seseorang yang tiba-tiba. Dalam hatinya, dia yakin pasti ini ulah Arkan, karena memang biasanya Arkan selalu menariknya tiba-tiba.

ARKAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang