Bab 49

5.2K 481 67
                                    

***

Adel dan Arkan baru saja sampai di rumah Adel pada pukul 10 malam. sebelum pulang, Arkan ingin berbicara sebentar lagi kepada Adel. entahlah, rasanya Arkan tidak ingin berpisah dari gadisnya. terlalu bucin memang, namun itulah kenyataannya.

"Gue pengen bilang sesuatu sama lo," ucap Adel memecahkan keheningan.

"Apa?" jawab Arkan.

"Besok pagi gue ada acara reuni bareng temen-temen SMP, mungkin selesai acaranya sampai malam. boleh kan gue pergi kesana?"

"Kalau gue jawab enggak, lo mau nurut?"

Adel terkekeh seraya menampilkan deretan gigi putihnya. "gue akan tetap membujuk lo supaya mau izinin."

"Dimana tempatnya?"

"Deket kok, masih daerah Jakarta juga."

"Gue izinin asalkan gue juga ikut," kata Arkan.

"Nggak bisa, Arkan. kita semua udah sepakat buat nggak bawa pacar, dan kalau gue melanggar, jadinya gue nggak enak sendiri sama mereka," ungkap Adel.

"Lo nggak enak sama pacar lo sendiri?"

"Bukan gitu. lagian cuma sehari aja kok, please ya bolehin? gue janji nggak akan pulang malem-malem."

Arkan mengambil nafasnya dalam-dalam, bukannya apa-apa, Arkan hanya merasa khawatir saja. takut jikalau nanti terjadi apa-apa kepada Adel. namun bagaimana pun juga, Arkan harus bisa mengerti dan berusaha untuk tidak mengedepankan egonya.

"Yaudah, kalau emang nggak bisa ikut, gue akan antar lo kesana." final Arkan.

"Nggak perlu, gue bisa berangkat sendiri." tolak Adel.

"Gimana, sih, Del? lo nggak ngizinin gue buat ikut, dan sekarang lo juga nggak ngizinin gue buat nganterin? nggak bisa. kalaupun gue nggak bisa ikut, setidaknya gue harus nganterin lo."

"Arkan, gue nggak mau merepotkan lo. lagipula besok berangkat nya itu pagi-pagi, dan gue yakin pastinya lo belum bangun."

"Kata siapa?" ketus Arkan.

"Kan..."

"Kali ini gue nggak setuju, besok tetap gue antar."

"Arkan, please, gue bisa berangkat sendiri. gue udah gede, jadi nggak perlu buat dianterin lagi. gue juga bisa jaga diri gue baik-baik, jadi lo nggak perlu khawatirin tentang itu," jelas Adel berusaha meyakinkan.

"Setidaknya gue bisa yakin kalau lo baik-baik aja," kata Arkan.

"Gue pasti baik-baik aja."

"Del..."

"Please, Arkan. gue bener-bener bisa jaga diri gue, dan lo tenang aja, gue pastiin pas sampai rumah, badan gue masih utuh. gue janji."

Adel benar-benar keras kepala sekali. jangan tanyakan lagi seberapa emosinya Arkan sekarang, dia tidak mau gadis itu kenapa-napa. apalagi zaman sekarang sudah banyak penculikan dimana-mana, kalau semisalnya gadis itu diculik, bagaimana? sungguh Arkan tidak bisa membayangkan hal itu.

ARKAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang