***
Sekarang Arkan berada di luar sekolah, tepatnya di sebuah gang kecil yang tidak jauh dari letak sekolahnya. disana sepi, dan tidak ada orang satupun, entahlah, lagipula yang mengajaknya adalah si lelaki berambut coklat itu.
"Langsung ke intinya, gue nggak suka basa-basi," kata Arkan.
Lelaki itu mengangguk.
Kemudian lelaki itu mengeluarkan ponselnya dari saku celana yang dia kenakan, lalu memberikan ponselnya kepada Arkan karena di sana terdapat sebuah Video yang Arkan tidak tahu.
"Apa ini?" tanya Arkan seraya mengerutkan dahinya.
"Liat aja."
Arkan hanya diam, kemudian menyetel Video tersebut. namun, baru di awal Video, mata nya sudah terkejut, bagaimana tidak? disana sudah tertampang jelas ada salah satu teman dekatnya yang sedang berbincang kepada beberapa lelaki yang sepertinya tidak asing menurut Arkan.
"Udah paham kan? sekarang tugas kalian ngapain?" ucap lelaki berjaket hitam yang di telinganya sudah tersumpel sebuah earphone.
Semua lelaki itu langsung mengangguk paham.
"Gue mau kali ini jebakan gue berhasil. lo harus pancing Akbar buat masuk ke perangkap, setelah itu baru lo mulai dengan apa yang gue katakan tadi."
"Gue udah bayar kalian dengan harga tinggi, kalau kalian kerja nya nggak becus, langsung gue matiin lo semua saat itu juga."
Jelas sekali bahwa ancaman yang dikeluarkannya itu tidak lah main-main. mereka semua hanya bisa mengangguk patuh, tidak ada satupun yang berani membantah perkataan nya.
Sedangkan Arkan yang melihat rekaman itu semua, kedua tangan nya mengepal. dasar bajingan, jadi ternyata dia dalang dari semuanya.
Setelah semuanya sudah beres, para lelaki itu langsung berbalik pergi karena harus memulai jebakan nya.
Dan saat itu juga datanglah seorang lelaki yang tak lain adalah Marcel. Marcel berjalan menghampiri lelaki berjaket hitam tersebut.
"Gimana? urusan lo sama Arkan udah selesai?" tanyanya.
"Udah," jawab Marcel.
"Bagus." dia tersenyum licik. "gue sedang melakukan jebakan lagi buat Arkan. kali ini akan lebih perfect, karena gue memanfaatkan Akbar buat dijadiin umpan, setelah jebakan ini berhasil, gue akan mancing Arkan lagi, setelah itu gue akan bunuh dia secara perlahan, biar dia bisa ngerasain sakitnya."
"Sejahat itu lo sama Arkan?" pertanyaan yang dilontarkan oleh Marcel membuat dahi lelaki itu mengerut. "Gue akan kasih tau semua kebenaran nya ke Arkan, setelah itu permainan lo akan berakhir."
"Maksud lo?"
Marcel memberikan sebuah kalung hitam yang melambangkan gambar harimau, yang dimana kalung itu khusus untuk ketua Achilles.
"Gue balikin kalung ini. menjadi ketua geng bukan tujuan gue, apalagi berpura-pura menjadi jagoan," kata Marcel, pandangan nya terlihat marah dan benci.
"Oh jadi maksud lo, lo mau ngundurin diri gitu?" Marcel mengangguk. "lo fikir semudah itu? setelah apa yang gue lakukan selama ini sama lo? Cel, utang lo masih banyak ke gue, dan gue rasa lo nggak bakal mampu buat bayar. jadi lebih baik lo--"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKAN [END]
Teen Fiction[Series story of Rajendra family] (Bisa dibaca terpisah) [FOLLOW SEBELUM BACA] Bagi Arkan, Adel adalah pengganggu. Bagi Adel, Arkan adalah pelindung. Arkan yang tidak suka diusik, dan Adel yang suka mengganggu Arkan setiap saat. Saat malam itu A...