Bab 39

5K 575 58
                                    

***

Pagi ini seluruh anggota Birawa sudah berkumpul di markas Birawa. Disana juga sudah ada Arga yang datang untuk menyurun semua rencana, seluruh anggota Birawa hanya bisa diam dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh Arga. tidak ada satupun yang berani memotong ucapan mantan ketua Birawa itu.

Arga menyuruh mereka untuk bermain aman, membuat jebakan yang tidak akan bisa terbaca oleh lawan. namun, Arkan tetap saja ragu dengan itu semua, karena menurutnya itu cukup sulit, ditambah fikiran licik yang dikuasai oleh Putra, itu pasti tidak akan mudah.

"Tapi Dad, Putra itu licik dan pinter banget. gimana kalau sekiranya dia tau tentang rencana kita?" tanya Arkan.

Arga menggeleng pelan. "semuanya sudah Daddy atur dengan rapih, Daddy bisa mengatasi semua masalah ini. Putra itu bodoh, temanmu itu tidak sepintar yang kamu kira. Daddy sudah mencari tau semua tentang identitas dia, dan ternyata dia memanfaatkan semua orang atas rencana dia."

"Memanfaatkan?"

"Ya, dia memanfaatkan semua orang termasuk salah satu ketua dari Achilles." Arkan diam, menunggu Arga melanjutkan ucapannya. "namanya Marcel, kenal?"

Arkan mengangguk. "dia musuh Arkan."

"Dia terpaksa menjadi musuh kamu."

"Apa?"

Semua orang yang ada disini terkejut. terkecuali Rasyid, pemuda itu hanya menampilkan wajah biasa, karena memang pemuda itu sudah tahu duluan. namun Rasyid tetap diam seolah-olah tidak tahu semuanya.

"Om tau dari mana?" tanya Edo yang mulai buka suara.

"Saya mencari tau semua nya, dan selama ini kalian sudah di adu dombakan oleh Putra."

"Dad coba deh mending Daddy ceritain semuanya yang jelas, biar Arkan bisa pahamin."

Arga mengangguk. sebelum Arga bercerita, dia menghembuskan nafasnya terlebih dahulu dan mulai menceritakan nya dari awal. semua yang ada disini juga ikutan mendengar dengan saksama, memahami dan mencerna semua penjelasan yang dikatakan oleh Arga.

Suasana juga mendadak hening dan sunyi. tatapan mereka saling fokus dan serius.

"Dia melakukan itu semua dengan sengaja, dan juga memaksa Marcel buat--"

Ucapan Arga terpotong, bukan karena ada seseorang yang memotong pembicaraan nya melainkan ada suara gaduh dari arah luar. suara nya benar-benar terdengar sampai di dalem, bahkan orang yang ada di dalam ruangan ini pun ikut menoleh ke sumber suara tersebut.

bugh

bugh

bugh

"Anjing lo!"

Suara gaduh dan juga umpatan semuanya bersatu. mereka saling bertatapan satu sama lain, tidak tahu apa yang telah terjadi disana. sampai akhirnya ada satu anggota Birawa yang masuk dengan nafas terengah-engah.

"Ada apa diluar?" tanya Arkan.

Pemuda itu berusaha mengontrol nafasnya. "Diluar... diluar ada geng motor Achilles! mereka nyerang kami dengan tiba-tiba, satu orang juga udah ada yang jadi korban!!"

"HAH?!!!"

Semuanya terkejut, mereka langsung bangun dari duduknya. semuanya benar-benar panik, bahkan sekarang Arkan sudah mengepalkan kedua tangan nya, tanpa menunggu apapun lagi Arkan langsung berlari keluar yang disusuli oleh Arga dan juga lainnya.

Dan benar saja setelah Arkan sudah sampai diluar Markas, suasana sangat ramai. pukulan demi pukulan terus berbunyi, anggota Achilles yang datang benar-benar banyak. dasar sialan. Arkan tidak terima ini semua, begitupula Arga.

ARKAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang