Bab 44

5.3K 578 49
                                    

jangan lupa untuk pencet tombol vote sebelum membaca, terimakasih

***

Pagi ini Adel berada dikantin sekolah. suasana nya tidak terlalu ramai karena memang masih pagi, tatapan Adel lurus ke depan, Adel menunggu Vera yang sedang memesan minuman untuk mereka berdua. tadi pagi Adel berangkat bersama dengan Arkan, namun saat ini Arkan sudah pergi duluan karena ada urusan yang mendesak, mungkin masih tentang masalah kemarin.

"Del," panggil Vera yang baru saja datang membawa dua botol minuman. "are you okay?"

Adel mengangguk seraya tersenyum tipis. Vera menyodorkan botol minuman yang berisi air putih kepada Adel.

"Akbar baik-baik aja Del, barusan Rasyid kirim pesan ke gue dan bilang kalau Akbar sudah sadar," ucap Vera.

Adel terkejut. "udah sadar? sejak kapan?!"

"Rasyid bilang Akbar udah sadar dari jam 3 malam. wait deh, jangan bilang lo nggak tau kabar ini?"

Adel mengangguk cepat. dan Vera menepuk jidatnya, dia sama terkejutnya. "o may good! untung aja gue ngasih tau lo Del. yaudah lo mau ke rumah sakit sekarang? ayo gue antar, gue siap bolos demi lo."

"Pantes aja tadi Arkan keliatan buru-buru banget, ternyata dia ingin pergi ke rumah sakit buat nemuin Akbar tanpa kabarin gue apapun," kata Adel sedikit kesal dan kecewa.

"Mungkin dia nggak mau bikin lo khawatir apalagi sampai harus sekolah lo terganggu," jawab Vera berusaha menenangkan Adel.

"Tapi nggak gini juga, Ver."

Vera mengangguk paham, dia menepuk pelan bahu Adel. "jangan cuma karena ini lo marah sama Arkan lagi, udah cukup yang kemarin. lo nggak boleh egois, okey?"

"Iya."

"Ayo kita kerumah sakit sekarang."

...

Kini Vera dan Adel sudah sampai dirumah sakit, Adel melewati sepanjang koridor rumah sakit dengan langkah tergesa-gesa. hal itu membuat Vera cukup kualahan, langkah Adel benar-benar cepat, Vera tidak sanggup mengejar nya. lebih baik berjalan santai dibanding harus jalan seperti ini, fikir Vera.

"ADEL! JALANNYA PELAN-PELAN DONG, GUE CAPEK NIH!" teriak Vera dari arah belakang.

Adel sama sekali tidak menghiraukan teriakan Vera, gadis itu terus berlari sampai akhirnya masuk ke dalam satu ruangan yang memang itu adalah ruangan Akbar di rawat.

Sesampainya Adel di dalam. tanpa babibu Adel langsung memeluk Akbar sangat erat, bahkan orang-orang yang ada di dalam ruangan ini pun sampai melongo dengan kedatangan Adel yang tiba-tiba, begitupun seseorang yang dipeluknya.

Akbar terkejut bukan main, pasalnya Adel memeluk di depan semua teman-teman nya termasuk Arkan. Akbar sangat panik sekarang.

"Lo apa-apaan sih," ketus Akbar tidak suka, dia berusaha menjauhkan Adel dari tubuhnya namun tidak bisa karena gadis itu memeluk nya sangat erat.

Tiba-tiba saja terdengar isakan dari Adel. "K-kak Akbar akhirnya lo sadar, gue benar-benar sangat ketakutan kemarin. gue takut lo akan pergi seperti Papi dulu, dan please jangan seperti kemarin lagi. lo benar-benar buat gue takut saat kemarin itu."

ARKAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang