Bab 14

7.7K 772 12
                                    

***

Adel dan Arkan saling berhadapan satu sama lain. Bola basketnya juga sudah berada di tengah-tengah antara mereka, ada rasa perasaan kecewa bagi para wanita-wanita disini. Ya karena mereka niatnya ingin melihat pertandingan Arkan dengan Nichol si lelaki berbadan jangkung dengan kulit coklat dan wajah yang begitu manis.

Namun, tiba-tiba saja semuanya itu tergantikan oleh Adel. Mereka kesal, untuk apa Arkan harus bertanding dengan seorang wanita? Karena yang pastinya Arkan lah yang tetap menang.

"Sebelum permainan dimulai, gue mau buat taruhan diantara gue sama lo," kata Adel.

"Apa?" balas Arkan dengan muka malas.

"Kalau semisalnya gue yang memenangkan pertandingan ini, lo harus mengabulkan semua keinginan gue."

"Dan kalau semisalnya gue yang menang, lo harus jadi babu gue selama sebulan. Deal?"  kata Arkan.

Adel terdiam sebentar. Apa tidak ada pilihan lain selain menjadi babu? Adel kan tidak mau dirinya di suruh ini itu tanpa di gaji. Tapi tidak apa lah, siapa tahu yang memenangkan pertandingan ini adalah dirinya bukan Arkan.

"Oke," jawab Adel.

Pertandingan antara mereka berdua pun dimulai. Mereka saling memperebutkan bola basketnya, dan kini bola basket itu sudah berada ditangan Arkan, Adel terus berusaha untuk merebut bolanya dari Arkan namun sangat lah sulit.

Dan akhirnya Arkan berhasil memasuki bola nya kedalam Ring sehingga mendapatkan satu point sedangkan Adel masih kosong.

Adel berdecak pelan. "CURANG!" pekiknya.

"Bukan gue yang curang, tapi emang lo nya aja yang nggak bisa main," kata Arkan seraya tersenyum remeh.

"Awas lo!"

Pertandingan masih dimulai, bola nya masih berada ditangan Arkan. Dan songongnya Arkan malah meledek kearah kanan dan kiri sehingga Adel mengerang kesal. Adel harus punya ide licik untuk mengambil bola nya.

Dan tiba-tiba saja...

Bruk

Arkan terjatuh kebawah dengan cukup keras karena Adel menyelengkat kakinya ketika Arkan ingin berlari untuk memasuki bola nya kedalam ring.

Alhasil bola tersebut berada ditangan Adel, Adel tertawa begitu puas. Sukurin. Otak Adel itu lebih licik dibandingnya.

"MAMPUS!" ucap Adel sambil menertawai Arkan.

"Sialan." umpat Arkan.

Adel langsung memainkan bolanya dan setelah itu langsung berlari kencang menuju ring basket begitupula Arkan, dia juga ikut mengejarnya agar bola nya berada ditangannya kembali.

Kini Adel sudah berada dihadapan Ring nya, kakinya mulai melompat keatas dan melempar bolanya kearah ring tersebut.

Mata Adel langsung berbinar-binar ketika bola itu sudah hampir masuk kedalam ringnya namun tiba-tiba saja bola itu justru malah melesat kesamping dan terjatuh kebawah tanpa masuk kedalam ringnya.

ARKAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang